Mesir Bersedia Pulangkan Jenazah Warga Palestina yang Terbunuh di Malaysia

Rabu, 25 April 2018 - 23:59 WIB
Mesir Bersedia Pulangkan...
Mesir Bersedia Pulangkan Jenazah Warga Palestina yang Terbunuh di Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Pihak berwenang Mesir secara resmi setuju untuk memulangkan jenazah insinyur Palestina, Fadi al-Batsh, ke Jalur Gaza untuk dimakamkan. Hal itu diungkapkan Duta Besar Palestina untuk Malaysia, Anwar al-Agha.

Fadi al-Batsh tewas pada akhir pekan lalu di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. Menurut al-Agha, jenazah al-Batsh akan dikembalikan ke Gaza melalui perbatasan Mesir.

"Kedutaan Palestina di Malaysia telah menerima dokumen yang ditandatangani oleh pihak Mesir yang mengizinkan pengalihan jenazah (Al-Batsh) ke Gaza melalui penyeberangan Rafah," jelasnya.

"Pihak berwenang Palestina sedang berkomunikasi dengan Mesir dan Arab Saudi, yang akan menjadi transit pertama jenazah, untuk mempercepat prosedur dan menyelesaikan dokumen yang diperlukan," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (25/4/2018).

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman telah mengajukan keberatan ke Mesir untuk menolak permintaan Palestina. Jenazah al-Batsh diperkirakan tiba di Mesir malam ini dan di Gaza besok.

Acara doa bersama diadakan untuk al-Batsh sebelum jenazahnya berangkat dari Malaysia hari ini.

al-Batsh ditembak saat berjalan ke sebuah masjid di dekat rumahnya di pinggiran Kuala Lumpur. Kepala polisi Malaysia, Mohamed Fawzi, mengumumkan kemarin bahwa mereka telah menemukan sepeda motor yang mereka curigai digunakan dalam serangan "dua kilometer dari lokasi kejahatan".

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmed Zahid Hamidi, yang dikutip sebelumnya oleh wartawan dalam konferensi pers mengatakan bahwa para pelaku adalah agen asing dari negara Timur Tengah yang melakukan misi rahasia di banyak negara untuk melindungi kepentingannya. Namun ia tidak menyebutkan negara.

"Para pelaku telah memasuki Kuala Lampur dengan paspor asing dari negara-negara dengan hubungan diplomatik dengan Malaysia, sehingga sulit untuk dilacak," ungkap Hamidi.

"Di antara negara-negara asing, Timur Tengah yang akan melakukan apa pun untuk menghancurkan kemampuan rakyat Palestina," tambahnya, mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam serangan itu.

Ilmuwan Palestina, yang telah pindah ke Malaysia sepuluh tahun yang lalu bersama istri dan tiga anaknya, dilaporkan oleh media Israel telah menjadi insinyur di Hamas dan seorang ahli dalam kendaraan udara tak berawak.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)