PBB: Situasi di Suriah Tunjukkan Perang Dingin Telah Kembali
Senin, 23 April 2018 - 18:36 WIB

PBB: Situasi di Suriah Tunjukkan Perang Dingin Telah Kembali
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam sebuah wawancara dengan televisi Swedia, STV menyatakan situasi di Suriah telah menunjukan bahwa Perang Dingin telah kembali.
"Situasi saat ini di sekitar Suriah telah menunjukkan bahwa Perang Dingin telah kembali. Namun, saat ini tidak ada dua blok yang terkontrol dengan baik, dan tidak ada mekanisme kendali atas situasi, seperti yang ada di era Perang Dingin," ucap Guterres, seperti dilansir Sputnik pada Senin (23/4).
Dalam wawancara tersebut, Guterres kemudian menyatakan bahwa PBB tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi Suriah, terutama mengenai perselisihan yang ada dalam Dewan Keamanan PBB.
Ditanya tentang apa pesannya kepada orang-orang Suriah yang telah kehilangan kepercayaan mereka di PBB sejak negara mereka telah dihancurkan oleh perang selama tujuh tahun, Guterres ingat bahwa ada berbagai kekuatan dari seluruh dunia, serta beberapa perbedaan di antara mereka di Suriah.
"Bukan PBB yang akan bisa menyelesaikan masalah. Jelas naif untuk berpikir bahwa PBB secara ajaib dapat memecahkan masalah itu, terutama ketika Dewan Keamanan begitu terbagi-bagi seperti itu," kata Guterres.
Situasi di sekitar Suriah meningkat setelah adanya serangan senjata kimia di kota Douma dekat Damaskus. Serangan yang dituduhkan itu mendorong Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) untuk menembakkan lebih dari 100 rudal pada apa yang mereka sebut situs senjata kimia Suriah.
"Situasi saat ini di sekitar Suriah telah menunjukkan bahwa Perang Dingin telah kembali. Namun, saat ini tidak ada dua blok yang terkontrol dengan baik, dan tidak ada mekanisme kendali atas situasi, seperti yang ada di era Perang Dingin," ucap Guterres, seperti dilansir Sputnik pada Senin (23/4).
Dalam wawancara tersebut, Guterres kemudian menyatakan bahwa PBB tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi Suriah, terutama mengenai perselisihan yang ada dalam Dewan Keamanan PBB.
Ditanya tentang apa pesannya kepada orang-orang Suriah yang telah kehilangan kepercayaan mereka di PBB sejak negara mereka telah dihancurkan oleh perang selama tujuh tahun, Guterres ingat bahwa ada berbagai kekuatan dari seluruh dunia, serta beberapa perbedaan di antara mereka di Suriah.
"Bukan PBB yang akan bisa menyelesaikan masalah. Jelas naif untuk berpikir bahwa PBB secara ajaib dapat memecahkan masalah itu, terutama ketika Dewan Keamanan begitu terbagi-bagi seperti itu," kata Guterres.
Situasi di sekitar Suriah meningkat setelah adanya serangan senjata kimia di kota Douma dekat Damaskus. Serangan yang dituduhkan itu mendorong Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) untuk menembakkan lebih dari 100 rudal pada apa yang mereka sebut situs senjata kimia Suriah.
(esn)