Ilmuwannya Ditembak Mati, Hamas Bersumpah Akan Balas Dendam
A
A
A
GAZA - Kelompok perlawanan Islam, Hamas, menyebut Israel berada di balik penembakan yang menewaskan ilmuwannya di Malaysia. Hamas mengatakan Fadi al-Batsh adalah anggotanya yang setia dan seorang cendekiawan muda Palestina.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, berkaca pada aksi pembunuhan sebelumnya, Mossad berada di balik peristiwa yang disebutnya sebagai kejahatan tercela dan mengerikan. Mossad adalah badan intelijen Israel.
"Akan ada satu perhitungan yang belum diselesaikan antara kami dan mereka," kata Haniyeh di tenda berkabung Gaza, mengacu pada Mossad.
"Kita tidak bisa menyerah atas darah putra, remaja dan cendekiawan kami," cetusnya seperti dikutip dari CBS News, Minggu (22/4/2018).
Pemerintah Israel tidak berkomentar. Namun Israel memiliki sejarah panjang yang diduga menargetkan militan Palestina yang dicari dalam operasi luar negeri di seluruh dunia. Israel telah dikaitkan dengan sejumlah pembunuhan lain, meskipun jarang secara terbuka mereka mengakuinya.
Polisi Malaysia mengatakan al-Batsh(34) tahun ditembak mati Sabtu pagi oleh dua penyerang yang menembak sedikitnya delapan peluru dari sepeda motor ketika dia menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh di Kuala Lampur. Dikatakan rekaman CCTV menunjukkan dia menjadi sasaran para pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.
"Investigasi awal menemukan empat luka tembak di tubuh korban. Dua peluru ditemukan di lokasi kejadian," kata kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim dalam sebuah pernyataan.
"Kami percaya dosen itu adalah target mereka karena dua orang lainnya yang sebelumnya berjalan di tempat yang sama tidak terluka," imbuhnya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pemerintahnya sedang mencari kemungkinan keterlibatan "agen asing" dalam pembunuhan itu. Ia mengatakan kepada media lokal bahwa penyelidikan awal menunjukkan para penyerang adalah "orang kulit putih" mengendarai motor BMW 1100cc.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, berkaca pada aksi pembunuhan sebelumnya, Mossad berada di balik peristiwa yang disebutnya sebagai kejahatan tercela dan mengerikan. Mossad adalah badan intelijen Israel.
"Akan ada satu perhitungan yang belum diselesaikan antara kami dan mereka," kata Haniyeh di tenda berkabung Gaza, mengacu pada Mossad.
"Kita tidak bisa menyerah atas darah putra, remaja dan cendekiawan kami," cetusnya seperti dikutip dari CBS News, Minggu (22/4/2018).
Pemerintah Israel tidak berkomentar. Namun Israel memiliki sejarah panjang yang diduga menargetkan militan Palestina yang dicari dalam operasi luar negeri di seluruh dunia. Israel telah dikaitkan dengan sejumlah pembunuhan lain, meskipun jarang secara terbuka mereka mengakuinya.
Polisi Malaysia mengatakan al-Batsh(34) tahun ditembak mati Sabtu pagi oleh dua penyerang yang menembak sedikitnya delapan peluru dari sepeda motor ketika dia menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh di Kuala Lampur. Dikatakan rekaman CCTV menunjukkan dia menjadi sasaran para pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.
"Investigasi awal menemukan empat luka tembak di tubuh korban. Dua peluru ditemukan di lokasi kejadian," kata kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim dalam sebuah pernyataan.
"Kami percaya dosen itu adalah target mereka karena dua orang lainnya yang sebelumnya berjalan di tempat yang sama tidak terluka," imbuhnya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pemerintahnya sedang mencari kemungkinan keterlibatan "agen asing" dalam pembunuhan itu. Ia mengatakan kepada media lokal bahwa penyelidikan awal menunjukkan para penyerang adalah "orang kulit putih" mengendarai motor BMW 1100cc.
(ian)