Ikut Asian Games di Indonesia, Korut-Korsel Bisa Satu Bendera
A
A
A
JAKARTA - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) kemungkinan akan bergabung dalam satu bendera unifikasi saat mengikuti Asian Games 2018 di Indonesia. Kemungkinan itu disampaikan Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang-beom, Kamis (19/4/2018).
Pesta olahraga Asia ini akan digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 nanti.
"Itu mungkin saja. Bulan lalu Menteri Olahraga dan Budaya kami mengunjungi Korut bersama dengan delegasi kebudayaan kami. Di sana, dia bertemu dengan rekan sejawatnya dari Korut," ucap Chang-beom.
"Mereka memiliki ide untuk melakukan sesuatu yang baik saat Asia Games Jakarta-Palembang digelar. Tapi, mereka belum membahas rincian apapun mengenai hal ini, tentu ada kemungkinan untuk melihat adanya pawai bersama di bawah bendera unifikasi," ujarnya.
Menurutnya, ada juga ide untuk membentuk tim gabungan Korut dan Korsel, seperti yang terjadi di Olimpiade Pyeongchang beberapa waktu lalu. Namun, untuk pembentukan tim gabungan diperlukan proses yang lebih panjang dan sedikit rumit.
"Sangat menantang (membentuk tim gabungan), karena harus mendapt izin dari Komite Olimpiade Asia dan juga INASGOC. Saya sudah bertemu dengan Eric Thohir, ketua INASGOC, yang sangat menyambut berita baik dari Semenanjung Korea," katanya.
Chang-beom menambahkan, kunci dari realisasi ide ini berada pada pertemuan tingkat tinggi Korsel-Korut yang akan berlangsung pekan depan. Jika pertemuan itu berlangsung lancar, maka hal ini kemungkinan akan terlaksana.
Pesta olahraga Asia ini akan digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 nanti.
"Itu mungkin saja. Bulan lalu Menteri Olahraga dan Budaya kami mengunjungi Korut bersama dengan delegasi kebudayaan kami. Di sana, dia bertemu dengan rekan sejawatnya dari Korut," ucap Chang-beom.
"Mereka memiliki ide untuk melakukan sesuatu yang baik saat Asia Games Jakarta-Palembang digelar. Tapi, mereka belum membahas rincian apapun mengenai hal ini, tentu ada kemungkinan untuk melihat adanya pawai bersama di bawah bendera unifikasi," ujarnya.
Menurutnya, ada juga ide untuk membentuk tim gabungan Korut dan Korsel, seperti yang terjadi di Olimpiade Pyeongchang beberapa waktu lalu. Namun, untuk pembentukan tim gabungan diperlukan proses yang lebih panjang dan sedikit rumit.
"Sangat menantang (membentuk tim gabungan), karena harus mendapt izin dari Komite Olimpiade Asia dan juga INASGOC. Saya sudah bertemu dengan Eric Thohir, ketua INASGOC, yang sangat menyambut berita baik dari Semenanjung Korea," katanya.
Chang-beom menambahkan, kunci dari realisasi ide ini berada pada pertemuan tingkat tinggi Korsel-Korut yang akan berlangsung pekan depan. Jika pertemuan itu berlangsung lancar, maka hal ini kemungkinan akan terlaksana.
(mas)