Gubernur Penentang Nuklir di Jepang Mundur karena Skandal Seks
A
A
A
TOKYO - Ryuichi Yoneyama, Gubernur Niigata, Jepang, yang dikenal sebagai tokoh penentang reaktor nuklir di negara tersebut telah mengundurkan diri. Dia mengaku mundur karena terlibat skandal seks.
"Saya dengan tulus menawarkan permintaan maaf karena mengkhianati kepercayaan banyak orang," kata Yoneyama dalam konferensi pers. Dia mengakui memiliki hubungan dengan wanita yang bekerja di lingkungan prostitusi.
Skandal ini awalnya diungkap majalah mingguan di Jepang yang akan terbit hari Kamis (19/4/2018).
Majalah Shukan Bunshun dalam artikelnya yang telah dirilis secara online hari Rabu mengatakan bahwa gubernur berusia 50 tahun itu telah membayar sejumlah uang untuk berhubungan seks dengan beberapa wanita, termasuk seorang mahasiswi berusia 22 tahun.
Pada konferensi pers hari Rabu, pemimpin Prefektur Niigata itu mengaku memberikan hadiah dan uang yang dia kenal secara online.
Mundurnya Yoneyama akan memengaruhi proses persetujuan untuk memulai kembali pembangunan reaktor nuklir di prefektur yang dicari oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc.
"Saya gagal memenuhi misi bersejarah saya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan tenaga nuklir," ujar Yoneyama, seperti dikutip Kyodo News.
Sejak terpilih sebagai gubernur pada tahun 2016, Yoneyama telah menahan diri untuk menyetujui menghidupkan kembali reaktor Nomor 6 dan 7 di kompleks nuklir Kashiwazaki-Kariwa.
Dia sebelumnya menegaskan bahwa dirinya tidak dapat membuat keputusan sampai pemerintah prefektur menyelesaikan penilaiannya sendiri tentang apa yang menyebabkan bencana nuklir Fukushima Daiichi pada tahun 2011.
Pemilihan gubernur untuk memilih pengganti Yoneyama diperkirakan akan diadakan pada awal Juni. Yoneyama akan mengundurkan diri dengan dua setengah tahun masa jabatan yamh masih tersisa.
"Saya dengan tulus menawarkan permintaan maaf karena mengkhianati kepercayaan banyak orang," kata Yoneyama dalam konferensi pers. Dia mengakui memiliki hubungan dengan wanita yang bekerja di lingkungan prostitusi.
Skandal ini awalnya diungkap majalah mingguan di Jepang yang akan terbit hari Kamis (19/4/2018).
Majalah Shukan Bunshun dalam artikelnya yang telah dirilis secara online hari Rabu mengatakan bahwa gubernur berusia 50 tahun itu telah membayar sejumlah uang untuk berhubungan seks dengan beberapa wanita, termasuk seorang mahasiswi berusia 22 tahun.
Pada konferensi pers hari Rabu, pemimpin Prefektur Niigata itu mengaku memberikan hadiah dan uang yang dia kenal secara online.
Mundurnya Yoneyama akan memengaruhi proses persetujuan untuk memulai kembali pembangunan reaktor nuklir di prefektur yang dicari oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc.
"Saya gagal memenuhi misi bersejarah saya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan tenaga nuklir," ujar Yoneyama, seperti dikutip Kyodo News.
Sejak terpilih sebagai gubernur pada tahun 2016, Yoneyama telah menahan diri untuk menyetujui menghidupkan kembali reaktor Nomor 6 dan 7 di kompleks nuklir Kashiwazaki-Kariwa.
Dia sebelumnya menegaskan bahwa dirinya tidak dapat membuat keputusan sampai pemerintah prefektur menyelesaikan penilaiannya sendiri tentang apa yang menyebabkan bencana nuklir Fukushima Daiichi pada tahun 2011.
Pemilihan gubernur untuk memilih pengganti Yoneyama diperkirakan akan diadakan pada awal Juni. Yoneyama akan mengundurkan diri dengan dua setengah tahun masa jabatan yamh masih tersisa.
(mas)