Hamas: Demonstrasi Berakhir saat Yerusalem Kembali ke Pelukan Palestina
A
A
A
GAZA - Hamas menegaskan, aksi demonstrasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza akan terus berlanjut sampai akhirnya masyarakat Palestina dapat mendiami tanah mereka, termasuk di dalamnya Yerusalem.
"Palestina dan Yerusalem milik kami. Kami akan menghancurkan dinding blokade, menghapus entitas pendudukan dan kembali ke seluruh Palestina," kata pemimpin Hamas, Ismael Haniyeh dalam sebuah pernyataan.
Haniyeh dalam pernyataanya kemudian menyerukan kepada seluruh demonstran untuk melakukan aksi protes tersebut secara damai. Dia juga menyebut bahwa aksi ini kembali menyedot perhatian dunia akan isu Palestina.
"Rakyat kami berhak untuk bermimpi, dan hak untuk kembali akan terpenuhi. Kami akan kembali ke Yerusalem dan desa-desa kami. Semua orang kami akan kembali ke tanah yang diberkati ini," ungkapnya.
Demonstrasi di perbatasan Gaza dan Israel berlangsung sejak akhir Maret lalu. Aksi demonstrasi yang beberapa kali berujung bentrokan itu telah menewaskan setidaknya 30 orang demonstran. Mereka yang tewas dikarenakan ditembak oleh para penempak jitu Israel yang ditempatkan di perbatasan.
Serangan langsung Israel terhadap demonstran Palestina ini mendapat kecaman secara luas dari dunia internasional, khususnya dari negara-negara Islam. Turki, Mesir, Indonesia, adalah beberapa negara yang mengecam keras tindakan Israel tersebut.
"Palestina dan Yerusalem milik kami. Kami akan menghancurkan dinding blokade, menghapus entitas pendudukan dan kembali ke seluruh Palestina," kata pemimpin Hamas, Ismael Haniyeh dalam sebuah pernyataan.
Haniyeh dalam pernyataanya kemudian menyerukan kepada seluruh demonstran untuk melakukan aksi protes tersebut secara damai. Dia juga menyebut bahwa aksi ini kembali menyedot perhatian dunia akan isu Palestina.
"Rakyat kami berhak untuk bermimpi, dan hak untuk kembali akan terpenuhi. Kami akan kembali ke Yerusalem dan desa-desa kami. Semua orang kami akan kembali ke tanah yang diberkati ini," ungkapnya.
Demonstrasi di perbatasan Gaza dan Israel berlangsung sejak akhir Maret lalu. Aksi demonstrasi yang beberapa kali berujung bentrokan itu telah menewaskan setidaknya 30 orang demonstran. Mereka yang tewas dikarenakan ditembak oleh para penempak jitu Israel yang ditempatkan di perbatasan.
Serangan langsung Israel terhadap demonstran Palestina ini mendapat kecaman secara luas dari dunia internasional, khususnya dari negara-negara Islam. Turki, Mesir, Indonesia, adalah beberapa negara yang mengecam keras tindakan Israel tersebut.
(esn)