Terlanjur Digantung 135 Tahun Lalu, Pria Ini Ternyata Tak Bersalah
A
A
A
DUBLIN - Seorang pria di Irlandia telah dieksekusi gantung Desember 1882 atau 135 tahun yang lalu atas tuduhan terlibat pembunuhan. Namun, pria itu kini dinyatakan tidak bersalah dan mendapat pengampunan dari Presiden Michael D Higgins.
Myles Joyce telah diekeskusi gantung terkait kasus pembunuhan lima orang sekeluarga di perbatasan Mayo-Galway pada tahun 1882 yang dikenal sebagai pembunuhan Maamtrasna. Padahal, dua pria lainnya yang juga dieksekusi telah bersikeras bahwa Joyce tidak bersalah.
Joyce, yang nama Irlandia-nya adalah Maolra Seoighe, adalah satu dari delapan orang yang ditangkap dalam kasus pembunuhan tersebut. Dia juga satu dari tiga pria yang telah dieksekusi.
Presiden Higgins resmi memberikan pengampunan atau grasi anumerta kepada Joyce karena eksekusi gantung terlanjur dijalankan ratusan tahun silam. Higgins menggambarkan eksekusi Joyce sebagai "episode memalukan di Irlandia dan sejarah Inggris".
"Pengampunan akan memperbaiki catatan sejarah," katanya, seperti dikutip Sky News, Kamis (5/4/2018).
Pada Agustus 1882, sebuah keluarga diserang di rumah mereka. Pada akhir penyerangan, lima dari enam anggota keluarga tersebut tewas. Korban termuda berusia 14 tahun dan yang tertua 80 tahun.
Sebelum eksekusi, dua pria lain yang menghadap tiang gantungan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan kembali menegaskan bahwa Joyce tidak terlibat dalam kejahatan itu.
Pengakuan itu tidak cukup untuk menghentikan eksekusi dan ketiganya digantung pada 15 Desember 1882.
Lima tahanan lain yang dihukum penjara, dua diantaranya meninggal di penjara dan tiga lainnya dibebaskan 20 tahun kemudian.
Kasus ini dilihat oleh banyak ahli hukum sebagai salah satu dari kemerosotan keadilan terbesar dalam sejarah hukum Inggris dan Irlandia.
Myles Joyce telah diekeskusi gantung terkait kasus pembunuhan lima orang sekeluarga di perbatasan Mayo-Galway pada tahun 1882 yang dikenal sebagai pembunuhan Maamtrasna. Padahal, dua pria lainnya yang juga dieksekusi telah bersikeras bahwa Joyce tidak bersalah.
Joyce, yang nama Irlandia-nya adalah Maolra Seoighe, adalah satu dari delapan orang yang ditangkap dalam kasus pembunuhan tersebut. Dia juga satu dari tiga pria yang telah dieksekusi.
Presiden Higgins resmi memberikan pengampunan atau grasi anumerta kepada Joyce karena eksekusi gantung terlanjur dijalankan ratusan tahun silam. Higgins menggambarkan eksekusi Joyce sebagai "episode memalukan di Irlandia dan sejarah Inggris".
"Pengampunan akan memperbaiki catatan sejarah," katanya, seperti dikutip Sky News, Kamis (5/4/2018).
Pada Agustus 1882, sebuah keluarga diserang di rumah mereka. Pada akhir penyerangan, lima dari enam anggota keluarga tersebut tewas. Korban termuda berusia 14 tahun dan yang tertua 80 tahun.
Sebelum eksekusi, dua pria lain yang menghadap tiang gantungan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan kembali menegaskan bahwa Joyce tidak terlibat dalam kejahatan itu.
Pengakuan itu tidak cukup untuk menghentikan eksekusi dan ketiganya digantung pada 15 Desember 1882.
Lima tahanan lain yang dihukum penjara, dua diantaranya meninggal di penjara dan tiga lainnya dibebaskan 20 tahun kemudian.
Kasus ini dilihat oleh banyak ahli hukum sebagai salah satu dari kemerosotan keadilan terbesar dalam sejarah hukum Inggris dan Irlandia.
(mas)