Eks Diktator Guatemala yang Dicap Pembantai Etnis Maya Tutup Usia

Senin, 02 April 2018 - 08:30 WIB
Eks Diktator Guatemala...
Eks Diktator Guatemala yang Dicap Pembantai Etnis Maya Tutup Usia
A A A
GUATEMALA CITY - Mantan diktator militer Guatemala, Efrain Rios Montt, 91, tutup usia pada hari Minggu waktu setempat. Dia selama ini didakwa dengan tuduhan terlibat genosida terhadap ribuan warga sipil Maya selama beberapa dasawarsa.

Ribuan warga sipil Maya menjadi korban pembantaian, perkosaan dan penyiksaan di bawah kebijakan "bumi hangus" yang diimplementasikan pemerintahannya selama 17 bulan. Pembantaian ini berlangsung antara tahun 1982-1983 pada era puncak Perang Dingin.

Rios Montt, didiagnosis mengalami kepikunan pada tahun 2015. Dia telah dibawa ke pengadilan untuk kasus genosida pada tahun 2017 lalu. Sidang diawasi oleh Mahkamah Agung.

Mengutip laporan Reuters, Senin (2/4/2018), pengacara Rios Montt, Luis Rosales, mengatakan bahwa mantan diktator itu tetap mempertahankan keyakinannya bahwa dia tidak bersalah sampai kematiannya tiba.

Rios Montt mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tak berdarah pada tahun 1982 dan mendirikan Front Republik Guatemala, sebuah partai sayap kanan.

Dia merupakan seorang penganut Protestan evangelis. Rios Montt digulingkan pada bulan Agustus 1983, tetapi masih menjabat sebagai anggota Kongres selama hampir dua dekade sampai akhirnya dia mengundurkan diri pada tahun 2012.

Ketika tak lagi menjadi anggota Kongres, dia kehilangan kekebalan hukum. Hal itu membuatnya dituntut atas tuduhan genosida yang dilakukan di bawah pemerintahannya.

Pada Januari 2012, pengadilan Guatemala menuduh Rios Montt telah merencanakan pembantaian yang menewaskan sedikitnya 1.771 anggota suku Ixil dan membuat ribuan orang telantar. Satu tahun kemudian, seorang hakim memerintahkan dia untuk diadili atas pertumpahan darah.

Mantan diktator pernah memberikan kesaksian kepada pengadilan bahwa dia tidak pernah melakukan genosida.

"Pekerjaan saya sebagai kepala negara adalah kebijakan nasional. Saya tidak memimpin pasukan," kata Rios Montt, yang saat itu berusia 86 tahun.

Aktivis hak asasi manusia di Spanyol juga berusaha menuntut Rios Montt dengan tuduhan melakukan kejahatan perang. Tuntutan diajukan di pengadilan Spanyol.

Para kritikus menyamakan Rios Montt dengan presiden Amerika Latin lainnya yang memerintah dengan tangan besi, seperti Augusto Pinochet dari Cile dan Peru Alberto Fujimori.

Diperkirakan sekitar 200.000 orang, sebagian besar warga sipil Maya, tewas selama perang 1960-1996 dan 45.000 orang lainnya hilang.

Laporan komisi kebenaran yang didukung PBB telah merilis data yang menyatakan tentara dan kelompok paramiliter bertanggung jawab atas 90 persen dari 400 lebih kasus pembantaian selama perang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0769 seconds (0.1#10.140)