Negara Arab Kutuk Serangan Israel Terhadap Demonstran Palestina
A
A
A
DOHA - Sejumlah negara Arab melemparkan kecaman keras atas serangan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap demonstran Palestina. Tentara Israel menembaki demonstrasi Palestina dalam aksi yang terjadi di perbatasan Gaza-Israel.
Maroko, Kuwati, dan Qatar adalah beberapa negara yang melemparkan kecaman terhadap aksi Israel, yang sejauh ini diketahui telah menewaskan belasan warga Palestina dan melukai ratusan orang lainnya.
Perdana Menteri Maroko, Saadeddine Al-Othmani dalam sebuah pernyataan menegaskan dukungan kepada kemerdekaan Palestina dan mengutuk tidakan keras Tel Aviv.
"Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 14 orang menjadi martir dan lebih dari 1.400 orang terluka dalam bentrokan dengan Zionis Israel. Kami menantikan hari ketika Palestina akan mencapai kemerdekaan," ucap Al-Othmani.
Al-Othmani, seperti dilansir Anadolu Agency pada Sabtu (31/3), juga menyampaikan belasungkawa bagi mereka yang tewas dalam serangan dan berharap para demonstran yang luka-luka untuk segera pulih.
Sementara itu, Kuwait menyatakan apa yang dilakukan Israel bertentangan dengan hukum internasional. "Kuwait telah menindaklanjuti, dengan penuh duka, laporan tentang serangan brutal Israel terhadap demonstran Palestina yang bertentangan dengan resolusi internasional dan pelanggaran semua norma internasional," kata pemerintah Kuwait.
"Kuwait meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, dan memerangi segera praktik represif Israel terhadap Palestina," sambungnya.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras serangan Israel yang menggunakan peluru tajam dan mengatakan Israel meningkatkan ketegangan dan menegaskan hal ini adalah pelanggaran terhadap perjanjian dan resolusi internasional.
Maroko, Kuwati, dan Qatar adalah beberapa negara yang melemparkan kecaman terhadap aksi Israel, yang sejauh ini diketahui telah menewaskan belasan warga Palestina dan melukai ratusan orang lainnya.
Perdana Menteri Maroko, Saadeddine Al-Othmani dalam sebuah pernyataan menegaskan dukungan kepada kemerdekaan Palestina dan mengutuk tidakan keras Tel Aviv.
"Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 14 orang menjadi martir dan lebih dari 1.400 orang terluka dalam bentrokan dengan Zionis Israel. Kami menantikan hari ketika Palestina akan mencapai kemerdekaan," ucap Al-Othmani.
Al-Othmani, seperti dilansir Anadolu Agency pada Sabtu (31/3), juga menyampaikan belasungkawa bagi mereka yang tewas dalam serangan dan berharap para demonstran yang luka-luka untuk segera pulih.
Sementara itu, Kuwait menyatakan apa yang dilakukan Israel bertentangan dengan hukum internasional. "Kuwait telah menindaklanjuti, dengan penuh duka, laporan tentang serangan brutal Israel terhadap demonstran Palestina yang bertentangan dengan resolusi internasional dan pelanggaran semua norma internasional," kata pemerintah Kuwait.
"Kuwait meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, dan memerangi segera praktik represif Israel terhadap Palestina," sambungnya.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras serangan Israel yang menggunakan peluru tajam dan mengatakan Israel meningkatkan ketegangan dan menegaskan hal ini adalah pelanggaran terhadap perjanjian dan resolusi internasional.
(esn)