Trump kepada Putin: Jika Ada Perlombaan Senjata, Saya Akan Menang
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin jika terjadi perlombaan senjata di antara dua negara maka Washington akan menang. Komentar itu dilontarkan Trump saat menelepon Putin untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangannya yang tidak mengejutkan dalam pemilu presiden Rusia.
Seorang pejabat mengatakan klaim Putin bahwa kemampuan senjata nuklir Rusia yang baru bisa mencapai AS telah mempengaruhi Trump.
"Jika Anda ingin mengadakan perlombaan senjata, kami dapat melakukannya, tetapi saya akan menang," kata Trump kata pejabat itu seperti dikutip Independent dari NBC, Sabtu (31/3/2018).
Laporan pihak Gedung Putih sendiri tidak menyebutkan adanya pernyataan semacam itu dari Trump. Keduanya disebut hanya membahas keadaan hubungan bilateral.
Trump sendiri menggambarkan pembicaraan telepon itu kepada wartawan sebagai sesuatu yang sangat baik. Ia mengatakan berencana untuk bertemu dengan Putin dalam waktu dekat.
Sebelumnya, dalam pidato pada awal Maret lalu, Putin mengungkapkan serangkaian senjata baru Rusia. Senjata-senjata ini diklaimnya sedang dikembangkan untuk pasukan bersenjata Rusia dan mampu menghancurkan pertahanan AS.
Senjata-senjata ini termasuk rudal balistik antar benua berhulu ledak nuklir RS-28 Sarmat "Satan 2" dan rudal hipersonik Kinzhal.
Putin telah memimpin kampanye modernisasi militer yang meluas dan telah memperluas pengaruh politik Moskow di luar negeri. Barat telah mengkritik perkembangan ini, menuduh Putin mencampuri kedaulatan negara-negara lain, termasuk dugaan konspirasi untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun 2016 yang menguntungkan calon dari Partai Republik Donald Trump.
Seorang pejabat mengatakan klaim Putin bahwa kemampuan senjata nuklir Rusia yang baru bisa mencapai AS telah mempengaruhi Trump.
"Jika Anda ingin mengadakan perlombaan senjata, kami dapat melakukannya, tetapi saya akan menang," kata Trump kata pejabat itu seperti dikutip Independent dari NBC, Sabtu (31/3/2018).
Laporan pihak Gedung Putih sendiri tidak menyebutkan adanya pernyataan semacam itu dari Trump. Keduanya disebut hanya membahas keadaan hubungan bilateral.
Trump sendiri menggambarkan pembicaraan telepon itu kepada wartawan sebagai sesuatu yang sangat baik. Ia mengatakan berencana untuk bertemu dengan Putin dalam waktu dekat.
Sebelumnya, dalam pidato pada awal Maret lalu, Putin mengungkapkan serangkaian senjata baru Rusia. Senjata-senjata ini diklaimnya sedang dikembangkan untuk pasukan bersenjata Rusia dan mampu menghancurkan pertahanan AS.
Senjata-senjata ini termasuk rudal balistik antar benua berhulu ledak nuklir RS-28 Sarmat "Satan 2" dan rudal hipersonik Kinzhal.
Putin telah memimpin kampanye modernisasi militer yang meluas dan telah memperluas pengaruh politik Moskow di luar negeri. Barat telah mengkritik perkembangan ini, menuduh Putin mencampuri kedaulatan negara-negara lain, termasuk dugaan konspirasi untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun 2016 yang menguntungkan calon dari Partai Republik Donald Trump.
(ian)