Tank Israel Bombardir Gaza, Seorang Petani Palestina Meregang Nyawa
A
A
A
GAZA - Seorang petani Palestina di Gaza dilaporkan tewas akibat serangan yang dilancarakan Israel. Serangan yang dilakukan dengan menggunakan tank tersebut juga diketahui melukai satu orang petani lainnya.
"Satu orang petani tewas dan satu orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan yang dilakukan Israel," kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (30/3).
Sementara itu, militer Israel belum mau berkomentar banyak mengenai serangan ini dan menyatakan masih melakukan verifikasi apakah benar serangan yang sejatinya menargetkan Hamas itu, menewaskan seorang warga sipil.
Serangan ini sendiri dilancarkan beberapa jam menjelang demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan warga Palestina di Gaza. Aksi demonstrasi ini diharapkan akan diikuti oleh ribuan orang di Gaza dan sejumlah kota. Mereka akan berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan yang sensitif pada esok hari. Mereka menuntut pengembalian hak pengungsi Palestina ke tempat yang sekarang menjadi Israel.
Penggerak aksi mengatakan protes itu didukung oleh beberapa faksi Palestina, termasuk gerakan Islam Hamas yang mendominasi Gaza, yang didedikasikan untuk penghancuran Israel dan juga oleh Fatah, yang merupakan faksi yang berkuasa di Ramallah.
Sedangkan Israel menyatakan telah menempatkan lebih dari 100 penembak jitu di perbatasan Gaza untuk mengantisipasi adanya aksi kekerasan dalam demo itu.
Selain itu, Tel Aviv mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas jika terjadi "eskalasi" besar dalam demonstrasi massal yang rencanya akan digelar warga Palestina di Jalur Gaza.
"Kami tidak akan mengizinkan para pemimpin Hamas untuk terus bersembunyi di Gaza, sementara wanita dan anak-anak dikirim ke pagar perbatasan," kata juru bicara militer Israel, Avichay Adaree.
"Satu orang petani tewas dan satu orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan yang dilakukan Israel," kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (30/3).
Sementara itu, militer Israel belum mau berkomentar banyak mengenai serangan ini dan menyatakan masih melakukan verifikasi apakah benar serangan yang sejatinya menargetkan Hamas itu, menewaskan seorang warga sipil.
Serangan ini sendiri dilancarkan beberapa jam menjelang demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan warga Palestina di Gaza. Aksi demonstrasi ini diharapkan akan diikuti oleh ribuan orang di Gaza dan sejumlah kota. Mereka akan berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan yang sensitif pada esok hari. Mereka menuntut pengembalian hak pengungsi Palestina ke tempat yang sekarang menjadi Israel.
Penggerak aksi mengatakan protes itu didukung oleh beberapa faksi Palestina, termasuk gerakan Islam Hamas yang mendominasi Gaza, yang didedikasikan untuk penghancuran Israel dan juga oleh Fatah, yang merupakan faksi yang berkuasa di Ramallah.
Sedangkan Israel menyatakan telah menempatkan lebih dari 100 penembak jitu di perbatasan Gaza untuk mengantisipasi adanya aksi kekerasan dalam demo itu.
Selain itu, Tel Aviv mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas jika terjadi "eskalasi" besar dalam demonstrasi massal yang rencanya akan digelar warga Palestina di Jalur Gaza.
"Kami tidak akan mengizinkan para pemimpin Hamas untuk terus bersembunyi di Gaza, sementara wanita dan anak-anak dikirim ke pagar perbatasan," kata juru bicara militer Israel, Avichay Adaree.
(esn)