Mantan Presiden AS Sebut Penunjukan John Bolton sebagai Bencana Besar
A
A
A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Jimmy Carter menyatakan bahwa penunjukan John Bolton sebagai penasihat keamanan baru AS merupakan bencana besar bagi AS. Bolton terkenal atas pemikiran kerasnya dan merupakan pecinta perang.
Carter, yang tahun lalu secara sukarela melakukan perjalanan ke Korea Utara (Korut) atas nama pemerintahan Donald Trump bersama dengan mantan penasihat keamanan AS, HR McMaster, mengatakan bahwa penunjukan Bolton adalah kesalahan terburuk yang dibuat oleh Trump.
"Saya prihatin pada beberapa hal yang diputuskannya. Saya pikir pilihan terakhirnya untuk penasihat keamanan nasional sangat keliru," ucap Presiden ke-39 AS tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (27/3).
"Promosi Bolton sebagai penasihat keamanan adalah bencana bagi negara kita," sambungnya. Dia lalu mencatat bahwa Boltontelah lama menjadi pendukung perang dengan Korut dan Iran dan merupakan salah satu kekuatan pendorong di belakang invasi Irak, yang didasarkan pada informasi yang cacat.
"Saya prihatin dengan fakta tentang langkah yang disengaja oleh Trump untuk menempatkan orang yang sejalan dengan dia dalam posisi kunci di pemerintahan. Pengaruh Bolton pada Trump akan merusak negara kita," tukasnya.
Carter kemudian turut menyinggung mengenai rencana pembicaraan AS dan Korut, yang sampai saat ini belum ditetapkan tanggal dan lokasinya. Pria berusaia 93 tahun itu menyatakan Trump harus mendengarkan dengan sangat hati-hati apa yang ingin disampaikan Korut, untuk mencegah kesalahpahaman, yang bisa berujung pada ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.
Carter, yang tahun lalu secara sukarela melakukan perjalanan ke Korea Utara (Korut) atas nama pemerintahan Donald Trump bersama dengan mantan penasihat keamanan AS, HR McMaster, mengatakan bahwa penunjukan Bolton adalah kesalahan terburuk yang dibuat oleh Trump.
"Saya prihatin pada beberapa hal yang diputuskannya. Saya pikir pilihan terakhirnya untuk penasihat keamanan nasional sangat keliru," ucap Presiden ke-39 AS tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (27/3).
"Promosi Bolton sebagai penasihat keamanan adalah bencana bagi negara kita," sambungnya. Dia lalu mencatat bahwa Boltontelah lama menjadi pendukung perang dengan Korut dan Iran dan merupakan salah satu kekuatan pendorong di belakang invasi Irak, yang didasarkan pada informasi yang cacat.
"Saya prihatin dengan fakta tentang langkah yang disengaja oleh Trump untuk menempatkan orang yang sejalan dengan dia dalam posisi kunci di pemerintahan. Pengaruh Bolton pada Trump akan merusak negara kita," tukasnya.
Carter kemudian turut menyinggung mengenai rencana pembicaraan AS dan Korut, yang sampai saat ini belum ditetapkan tanggal dan lokasinya. Pria berusaia 93 tahun itu menyatakan Trump harus mendengarkan dengan sangat hati-hati apa yang ingin disampaikan Korut, untuk mencegah kesalahpahaman, yang bisa berujung pada ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.
(esn)