Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah, Netanyahu Puji Mossad

Kamis, 22 Maret 2018 - 00:39 WIB
Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah, Netanyahu Puji Mossad
Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah, Netanyahu Puji Mossad
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengomentari pemboman Israel tahun 2007 terhadap target yang diklaim sebagai reaktor nuklir Suriah. Netanyahu memuji Mossad dan pasukan negaranya yang berhasil mencegah musuh untuk memperoleh senjata nuklir.

”Pemerintah Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Mossad mencegah Suriah untuk mengembangkan kemampuan nuklir. Mereka layak mendapat pujian penuh atas hal ini,” tulis Netanyahu di Twtter melalui akun @netanyahu yang dikutip Rabu (21/3/2018) malam.

“Kebijakan Israel tetap konsisten untuk mencegah musuh-musuh kita mempersenjatai diri dengan senjata nuklir,” lanjut tweet PM Netanyahu.

Sebelumnya pemerintah Israel untuk pertama kalinya secara resmi mengakui bahwa militernya telah menghancurkan sebuah fasilitas nuklir rahasia di Provinsi Deir ez-Zor, Suriah, pada tahun 2007. Tel Aviv merahasikan operasinya itu selama 10 tahun terakhir.

Pengakuan itu disampaikan Menteri Intelijen Israel, Israel Katz. Menurutnya, serangan tersebut merupakan pesan kuat untuk Iran.”Israel tidak akan pernah mengizinkan persenjataan nuklir berada di tangan orang-orang yang mengancam keberadaan (Israel),” kata Katz.

Menteri tersebut mengatakan bahwa dengan pecahnya perang sipil di Suriah, Provinsi Deir ez-Zor, tempat reaktor nuklir tersebut berada, hampir seluruhnya diduduki oleh teroris. Israel berulang kali menuduh Iran membangun pangkalan militer di selatan Ibu Kota Suriah, Damaskus, untuk membangun kehadiran militernya secara permanen di Suriah dan memperluas pengaruhnya di kawasan itu.

Iran menolak klaim tersebut dan menganggap tuduhan Israel tanpa dasar. Namun, Teheran mengakui telah mengirim para penasihat militernya untuk melatih tentara loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pada bulan Februari lalu, Netanyahu menyebut Iran sebagai ancaman terbesar bagi dunia, dan menyerukan pembatalan kesepakatan nuklir Iran.

Ketegangan kedua negara telah meningkat setelah sebuah insiden sebuah pesawat tak berawak Iran yang diluncurkan dari Suriah, yang dicegat oleh sebuah helikopter Israel pada 10 Februari lalu. Pesawat nirawak itu ditembak jatuh setelah menyeberang ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Sebagai respons, Angkatan Udara Israel (IAF) membombardir wilayah Suriah yang diyakini sebagai basis operator pesawat nirawak Iran. Namun, aksi IAF itu disambut rentetan tembakan dari sistem pertahanan udara Suriah. Tembakan itu menjatuhkan salah satu pesawat jet tempur Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7120 seconds (0.1#10.140)