Polisi Serbu Penjara Paling Kejam di Bolivia, Enam Napi Tewas
A
A
A
LA PAZ - Sedikitnya enam narapidana (napi) tewas saat polisi menyerbu sebuah penjara yang penuh sesak di Bolivia. Aksi itu dilakukan setelah terjadi pemberontakan di penjara tersebut.
Sekitar 2.000 petugas menyerang penjara Palmasola di Santa Cruz, Bolovia, sebelum fajar menyingsing. Langkah tersebut dilakukan untuk meredam pemberontakan para napi yang tidak puas karena sejumlah hak istimewa mereka di hapus.
Kepala polisi Alfonso Mendoza mengatakan bahwa ada pelanggaran hukum penuh di dalam penjara, yang memiliki reputasi sebagai salah satu penjara Bolivia yang paling kejam.
Lebih dari 5.200 orang ditahan di Palmasola, namun hanya beberapa ratus yang telah dijatuhi hukuman. Yang lainnya sedang menunggu persidangan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Jose Luis Quiroga mengatakan enam narapidana yang tewas telah melawan serangan polisi dengan senjata api seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/3/2018).
Polisi mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kontrol penjara tersebut setelah menyita sejumlah besar obat-obatan terlarang, alkohol dan senjata.
Pemberontakan penjara dimulai hampir 10 hari yang lalu, setelah pemerintah Bolivia melarang anak-anak yang berusia di bawah enam tahun untuk mengunjungi kerabat yang dipenjara.
Paus Francis mengunjungi Palmasola pada tahun 2015 silam dan bertemu dengan napi yang mengeluhkan kondisi tidak manusiawi di dalam penjara.
Sekitar 2.000 petugas menyerang penjara Palmasola di Santa Cruz, Bolovia, sebelum fajar menyingsing. Langkah tersebut dilakukan untuk meredam pemberontakan para napi yang tidak puas karena sejumlah hak istimewa mereka di hapus.
Kepala polisi Alfonso Mendoza mengatakan bahwa ada pelanggaran hukum penuh di dalam penjara, yang memiliki reputasi sebagai salah satu penjara Bolivia yang paling kejam.
Lebih dari 5.200 orang ditahan di Palmasola, namun hanya beberapa ratus yang telah dijatuhi hukuman. Yang lainnya sedang menunggu persidangan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Jose Luis Quiroga mengatakan enam narapidana yang tewas telah melawan serangan polisi dengan senjata api seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/3/2018).
Polisi mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kontrol penjara tersebut setelah menyita sejumlah besar obat-obatan terlarang, alkohol dan senjata.
Pemberontakan penjara dimulai hampir 10 hari yang lalu, setelah pemerintah Bolivia melarang anak-anak yang berusia di bawah enam tahun untuk mengunjungi kerabat yang dipenjara.
Paus Francis mengunjungi Palmasola pada tahun 2015 silam dan bertemu dengan napi yang mengeluhkan kondisi tidak manusiawi di dalam penjara.
(ian)