Rezim Suriah Hentikan Serangan, Bantuan Kemanusiaan Siap Masuki Ghouta
A
A
A
DAMASKUS - Sejumlah badan bantuan bersiap untuk mengirimkan makanan ke Ghouta timur, Jumat (9/3/2018). Sementara itu, lembaga monitor mengatakan pemerintah Suriah telah menghentikan serangan udara untuk pertama kalinya sejak melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah pejuang tersebut.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, tentara Suriah telah merebut kembali semua lahan pertanian di Ghouta timur yang ditutupi tembakan dan serangan udara tanpa henti. Aksi bumi hangus yang menyapu kota yang padat ini meninggalkan hanya sekitar setengah dari daerah kantong itu yang masih di bawah kendali pemberontak.
Menurut badan bantuan medis Medicins Sans Frontieres (MSF) serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. Sementara lembaga monitor perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), memunculkan jumlah korban tewas sebanyak 931 warga sipil dalam kampanye tersebut.
"Situasinya relatif baik hari ini. Pemboman tersebut sedikit mereda dan tidak lagi intens," kata Bilal Abu Salah, penduduk kota terbesar Ghouta, Douma.
Tapi dia menambahkan bahwa kekurangan masih akut, menyebabkan kesulitan besar. "Seluruh keluarga makan satu kali dalam beberapa hari," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Badan bantuan PBB telah memohon kepada pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, untuk menghentikan kampanye tersebut dan mengizinkan akses untuk membawa bantuan setelah sebuah konvoi pada hari Senin tidak dapat menyelesaikan pengiriman karena pertempuran tersebut.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, tentara Suriah telah merebut kembali semua lahan pertanian di Ghouta timur yang ditutupi tembakan dan serangan udara tanpa henti. Aksi bumi hangus yang menyapu kota yang padat ini meninggalkan hanya sekitar setengah dari daerah kantong itu yang masih di bawah kendali pemberontak.
Menurut badan bantuan medis Medicins Sans Frontieres (MSF) serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. Sementara lembaga monitor perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), memunculkan jumlah korban tewas sebanyak 931 warga sipil dalam kampanye tersebut.
"Situasinya relatif baik hari ini. Pemboman tersebut sedikit mereda dan tidak lagi intens," kata Bilal Abu Salah, penduduk kota terbesar Ghouta, Douma.
Tapi dia menambahkan bahwa kekurangan masih akut, menyebabkan kesulitan besar. "Seluruh keluarga makan satu kali dalam beberapa hari," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Badan bantuan PBB telah memohon kepada pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, untuk menghentikan kampanye tersebut dan mengizinkan akses untuk membawa bantuan setelah sebuah konvoi pada hari Senin tidak dapat menyelesaikan pengiriman karena pertempuran tersebut.
(ian)