Sejak 1967, 15 Ribu Lebih Wanita Palestina Ditangkap Israel

Kamis, 08 Maret 2018 - 17:10 WIB
Sejak 1967, 15 Ribu...
Sejak 1967, 15 Ribu Lebih Wanita Palestina Ditangkap Israel
A A A
YERUSALEM - Israel telah menahan lebih dari 15 ribu wanita Palestina sejak awal pendudukan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem pada tahun 1967. Begitu yang diungkap laporan statistik resmi.

Sebuah laporan yang disusun oleh Abdel Nasser Ferwaneh, dari Komite Penanggulangan Narapidana dan Pembebasan Tahanan, menyebut tentara pendudukan Israel meningkatkan serangan terhadap perempuan selama beberapa tahun terakhir. Ia mengungkapkan bahwa Israel telah menahan 445 wanita Palestina sejak dimulainya Intifadah Yerusalem pada bulan Oktober 2015, termasuk sejumlah gadis.

Ferwaneh menambahkan bahwa puluhan wanita ditembak dan terluka oleh pasukan pendudukan Israel sebelum ditangkap. Fatemeh Taqatqa (15), misalnya, ditembak, terluka dan ditangkap, sebelum dinyatakan meninggal pada bulan Maret tahun lalu saat berada dalam tahanan.

"Pada kebanyakan kesempatan, wanita ditangkap dari rumah mereka di malam hari," jelas Ferwaneh.

"Dan mereka dipukuli dan mengalami perlakuan kasar serta terkena penyiksaan fisik dan psikologis saat ditangkap," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (8/3/2018).

Terlebih lagi, ia menunjukkan, wanita Palestina di dalam penjara Israel sering kali menolak perawatan medis yang benar. Mereka juga dipenjara bersama penjahat tanpa memandang usia mereka atau dugaan kesalahannya. Wanita Palestina terakhir yang ditangkap oleh orang Israel, Ferwaneh mencatat, adalah Fatemeh Jarrar (20) dari kota Jenin di Tepi Barat, yang adalah seorang pelajar di Universitas Terbuka Al-Quds.

Pejabat PLO meminta semua kelompok hak asasi manusia lokal, regional dan internasional memberikan tekanan pada pendudukan Israel untuk membebaskan wanita Palestina, dan juga untuk mendanai proyek pendukung untuk memberdayakan mereka setelah dibebaskan.

Saat ini, ada 63 perempuan Palestina dan anak perempuan ditahan di penjara Israel, termasuk delapan lulusan universitas, 10 anak di bawah umur, 20 ibu hamil dan tiga orang yang berada di bawah penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1144 seconds (0.1#10.140)