Netanyahu: Israel akan selalu mengendalikan Lembah Yordan
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa wilayah Lembah Yordan akan menjadi bagian dari Israel, terlepas dari penyelesaian politik di masa depan.
"Saya pikir kebanyakan orang Israel menyukai situasi di mana kita bisa memisahkan diri dari orang-orang Palestina," kata Netanyahu dalam sebuah pidato di Economic Club of Washington, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Saya tidak ingin orang Palestina sebagai warga negara Israel dan saya tidak menginginkan mereka sebagai subyek Israel. Saya menginginkan sebuah solusi di mana mereka memiliki semua kekuatan yang mereka butuhkan untuk mengatur diri mereka sendiri tetapi tidak ada satu pun kekuatan yang akan mengancam kita," sambung Netanyahu .
"Apa artinya itu adalah bahwa apapun solusinya, wilayah sebelah barat Sungai Yordan, yang mencakup wilayah Palestina, secara militer akan berada di bawah Israel. Keamanan, keamanan utama dan tanggung jawab adalah hak milik Israel," tukas Netanyahu seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (8/3/2018).
Netanyahu menyatakan bahwa Timur Tengan penuh dengan negara gagal dan negara yang ambruk. Ia juga mengklaim bahwa Palestina dan semua orang akan runtuh jika bukan Israel yang berkuasa dan bertanggung jawab atas keamanan wilayah Lembah Yordan.
Sekitar 6.000 pemukim Yahudi tinggal di wilayah Lembah Yordan, yang membentang di sepanjang perbatasan timur Tepi Barat yang diduduki dengan Yordania.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara Zionis ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai Ibu Kota tak terbagi dan abadi negara Yahudi - sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal.
"Saya pikir kebanyakan orang Israel menyukai situasi di mana kita bisa memisahkan diri dari orang-orang Palestina," kata Netanyahu dalam sebuah pidato di Economic Club of Washington, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Saya tidak ingin orang Palestina sebagai warga negara Israel dan saya tidak menginginkan mereka sebagai subyek Israel. Saya menginginkan sebuah solusi di mana mereka memiliki semua kekuatan yang mereka butuhkan untuk mengatur diri mereka sendiri tetapi tidak ada satu pun kekuatan yang akan mengancam kita," sambung Netanyahu .
"Apa artinya itu adalah bahwa apapun solusinya, wilayah sebelah barat Sungai Yordan, yang mencakup wilayah Palestina, secara militer akan berada di bawah Israel. Keamanan, keamanan utama dan tanggung jawab adalah hak milik Israel," tukas Netanyahu seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (8/3/2018).
Netanyahu menyatakan bahwa Timur Tengan penuh dengan negara gagal dan negara yang ambruk. Ia juga mengklaim bahwa Palestina dan semua orang akan runtuh jika bukan Israel yang berkuasa dan bertanggung jawab atas keamanan wilayah Lembah Yordan.
Sekitar 6.000 pemukim Yahudi tinggal di wilayah Lembah Yordan, yang membentang di sepanjang perbatasan timur Tepi Barat yang diduduki dengan Yordania.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara Zionis ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai Ibu Kota tak terbagi dan abadi negara Yahudi - sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal.
(ian)