Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Kamis, 08 Maret 2018 - 07:30 WIB
Perempuan-Perempuan...
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia
A A A
DUNIA akan memperingai Hari Wanita Sedunia pada 8 Maret. Hari Wanita Sedunia menjadi hari spesial sebagai bentuk dari penghormatan dunia kepada kaum wanita. Meski dulunya sosok wanita selalu dipandang lemah, sekarang wanita mampu membuktikan sebagai pelaku perubahan positif di berbagai sektor. Berikut ini beberapa wanita di panggung pemerintah:

1. Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Indonesia
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta 23 Januari 1947. Ia adalah Presiden Indonesia kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001-20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita pertama Indonesia. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada 2001 merespons langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan MPR/DPR.

2. Angela Merkel, Kanselir Jerman
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Perempuan paling berpengaruh di kancah politik dunia ini memiliki gelar doktor di bidang fisika universitas ternama di Jerman Timur. Ia banting stir ke dunia politik dan berhasil memenangkan kursi parlemen di Bundestag pada pemilu pasca bersatunya negara yang terkenal dengan sejarah partai Nazi tersebut pada Desember 1990.

3. Christina Fernandez de Kirchner, Presiden Argentina
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Sejak terpilih menjadi presiden pada November 2007, Christina membuktikan bahwa ia tak lagi tampil sebagai bayang-bayang kesuksesan suaminya, Nestor. Ia telah mampu bertahan dengan kekuatan pertanian negara yang ia pimpin. Dengan sepak terjang dan kemampuan pidatonya, ia dipastikan mampu menandingi pemimpin wanita legendaris Argentina sebelumnya, yakni Evita Peron.

4. Dilma Rousseff, Presiden Brasil
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Rousseff menjadi wanita pertama yang menjadi pemimpin negara di Brasil. Langkah besarnya dalam memimpin negara menjadi sebuah pembuktian bagi presiden sebelumnya, Luiz Inacio Lula da Silva, yang telah memilihnya dengan cermat. Sayang dirinya dilengserkan melalui proses impeachment karena diduga melakukan tindak korupsi.

5. Julia Gillard, Perdana Menteri Australia
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Gillard, 48 tahun, menjadi perdana menteri wanita pertama di Australia setelah Kevin Rudd berhasil digulingkan oleh tindakan makar Partai Buruh, 24 Juni 2010.

6. Ellen Johnson Sirleaf, Presiden Liberia
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Jalan wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Wisconsin dan Harvard, AS ini agar bisa duduk di kursi presiden tidak mulus. Sebelumnya ia menjadi Menteri Keuangan Liberia (1970), bahkan pernah melarikan diri ke Kenya dan menjadi direktur Citibank (1980) saat terjadi kudeta di Liberia, ia kembali ke Liberia tahun 1996 dan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden namun kalah suara dari Charles Taylor. Tahun 2005 ia kembali mencalonkan diri dan akhirnya menang.

7. Sheik Hasina Wajed, Perdana Menteri Bangladesh
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Sebuah kudeta pada 1975 memaksanya melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Sebagian besar keluarganya terbunuh termasuk perdana menteri Sheik Mujibur Rahman. Ia terpilih sebagai perdana menteri Bagladesh pertama kalinya di tahun 1996, namun ia digulingkan di 2001. Tapi itu bukanlah akhir dari karirnya. Ia bersama partai Awami berhasil memenangkan perolehan kursi parlemen di 2009 dan terpilih kembali menjadi perdana menteri.

8. Johanna Sigurdardottir, Perdana Menteri Islandia
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Perhatiannya terhadap dunia politik dan pemerintahan negara bukanlah hal baru bagi mantan pramugari ini. Sejak masuk ke parlemen di 1978, ia berhasil memenangkan kursi parlemen sebanyak delapan kali berturut-turut. Hal tersebut menjadikannya terkenal di negaranya.

9. Laura Chincilla, Presiden Costa Rika
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Chincilla memenangkan suara pada pemilu presiden Februari 2010, mengalahkan presiden sebelumnya, Oscar Ariaz Shancez. Di negara dengan tingkat kriminalitas tinggi ini ia menjalankan tugasnya karena pengalamannya di bidang hukum dan peradilan. Ia penganut sosial konservatif, penentang perkawinan sesama jenis, dan aborsi.

10. Tarja Halonen, Presiden Finlandia
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Dibesarkan dalam didikan kerja keras di Helsinki, membuat Halonen sukses menapaki karier politik dengan membangun kerja sama dengan serikat dagang dan organisasi non-pemerintah. Sejak menjadi presiden di 2000, ia sekuat tenaga mempertahankan aturan presiden sebagai pimpinan militer dan berkampanye melawan keanggotaan FINNISH dalam NATO.

11. Dalia Grybauskaite, Presiden Lithuania
Perempuan-Perempuan di Panggung Pemerintahan Dunia

Sejak Grybauskaite terpilih menjadi presiden di 2009, jurnalis Eropa langsung menjulukinya sebagai Wanita Baja, karena gaya bicaranya kuat dan sabuk hitam karatenya. Meski dulunya hanyalah anak seorang pedagang keliling dan tukang listrik, ia mampu menyelesaikan kuliahnya hingga meraih gelar Ph.D di bidang ekonomi. Kemenangannya pada pemilu presiden sebanyak 68% suara menjadi rekor dalam sejarah pemilu di Lithuania.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7318 seconds (0.1#10.140)