Polisi Israel Periksa Netanyahu Terkait Kasus Korupsi

Jum'at, 02 Maret 2018 - 19:20 WIB
Polisi Israel Periksa Netanyahu Terkait Kasus Korupsi
Polisi Israel Periksa Netanyahu Terkait Kasus Korupsi
A A A
TEL AVIV - Polisi Israel dilaporkan telah menanyai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya dalam kasus korupsi yang melibatkan perusahaan telekomunikasi terbesar di negara itu, BezeqIsrael Telecom

Seiring dengan dua kasus korupsi lainnya, di mana Netanyahu dicurigai menerima suap, penyelidikan tersebut merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup perdana menteri empat tingkat.

Melansir Reuters pada Jumat (2/3), dalam penyelidikan terbaru, yang dikenal sebagai Kasus 4000, polisi menuduh bahwa pemilik Bezeq Israel Telecom memberikan liputan yang menguntungkan bagi Netanyahu dan istrinya di sebuah situs berita yang mereka kontrol sebagai pengganti bantuan dari regulator komunikasi.

Radio Israel mengatakan bahwa istri Netanyahu, Sara, memberikan kesaksian pada saat bersamaan, di sebuah kantor polisi dekat Tel Aviv.
Pemegang saham pengendali Bezeq Telecom, Shaul Elovitch, saat ini berada dalam tahanan polisi, bersama dengan mantan juru bicara Netanyahu. Mereka menyangkal adanya kesalahan.

Shlomo Filber, yang merupakan tangan kanan Netanyahu dan mantan Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi Israel, juga telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, dan telah setuju untuk menjadi sanksi negara.

Netanyahu, menyebut tuduhan tersebut sebagai "perburuan penyihir". Dia mengatakan akan mencari masa jabatan kelima dalam pemilihan nasional pada akhir 2019.

Polisi merekomendasikan pada bulan Februari bahwa Netanyahu didakwa dalam dua penyelidikan korupsi lainnya. Jaksa Agung Israel harus menentukan apakah akan menerima rekomendasi polisi untuk mendakwa Netanyahu atau tidak. Keputusan akhir untuk kedua kasus tersebut bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Kasus pertama, yang dikenal sebagai Kasus 1000, Netanyahu dicurigai mendapatkan suap berupa hadiah, yang menurut polisi bernilai hampir USD 300 ribu, yang dia dapatkan dari pebisnis kaya.

Kasus lainnya, Kasus 2000, Netanyahu dituding meneriman tawaran adanya liputan positif dari salah satu media Israel, dengan balasan pembatasan peredaran media-media saingan media tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6657 seconds (0.1#10.140)
pixels