Putin Pamer Rudal Nuklir Hipersonik, AS: Tak Terkejut, Kami Siap!

Jum'at, 02 Maret 2018 - 14:01 WIB
Putin Pamer Rudal Nuklir...
Putin Pamer Rudal Nuklir Hipersonik, AS: Tak Terkejut, Kami Siap!
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku tidak terkejut ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan senjata nuklir hipersonik terbaru yang diklaim tak bisa dicegat sistem pertahanan manapun di dunia.

Pentagon bahkan menyatakan siap untuk menghadapi kemungkinan apapun dan mengklaim senjata nuklir AS tak ada tandingannya.

”Kami sudah lama menonton Rusia. Kami tidak terkejut,” kata juru bicara Pentagon Dana White menyusul pernyataan Presiden Putin.

”Kami tidak terkejut dengan pernyataan Putin, dan rakyat Amerika harus yakin bahwa kami sepenuhnya siap,” ujar White.

Baca Juga: Putin: Rudal Nuklir Rusia Tak Bisa Dicegat, Sistem Anti-Rudal AS Sia-sia

White mengatakan bahwa dia sangat percaya kemampuan Amerika untuk bereaksi terhadap segala sesuatu yang mungkin akan terjadi. ”Kami siap dan kami siap!,” kata White.

”Amerika bergerak maju untuk memodernisasi persenjataan nuklir kita dan memastikan kemampuan kita tidak ada duanya,” sambung White menjawab klaim kebanggaan Putin atas senjata nuklir hipersonik terbaru yang dinamai Avangard.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders juga berkomentar senada. Dia membanggakan anggaran militer besar-besaran AS dan doktrin nuklir Presiden Donald Trump.

”Kemampuan pertahanan AS dan tidak ada duanya, dan sekarang karena anggaran pertahanan baru sebesar USD700 miliar, militer kita akan jauh lebih kuat dari sebelumnya,” kata Sanders.

”Seperti nuclear posture review presiden dibuat jelas, Amerika bergerak maju untuk memodernisasi persenjataan nuklir kita dan memastikan kemampuan kita tidak tertandingi,” lanjut Sanders, seperti dikutip Reuters, Jumat (2/3/2018).

Dia juga menuduh Rusia melanggar perjanjian rudal tahun 1980-an.

”Presiden Putin telah mengonfirmasi apa yang telah diketahui pemerintah Amerika Serikat selama ini, yang telah disangkal Rusia; Rusia telah mengembangkan sistem persenjataan yang tidak stabil selama lebih dari satu dekade dalam pelanggaran langsung terhadap kewajiban dari perjanjiannya,” imbuh Sanders.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9348 seconds (0.1#10.140)