Badai Salju Terjang Eropa, 42 Tewas

Jum'at, 02 Maret 2018 - 13:35 WIB
Badai Salju Terjang Eropa, 42 Tewas
Badai Salju Terjang Eropa, 42 Tewas
A A A
LONDON - Sedikitnya 42 orang tewas akibat badai salju dan gelombang dingin yang menerjang Eropa sejak akhir pekan lalu. Cuaca semakin memburuk dikarenakan tabrakan antara gelombang dingin yang disebut dengan "The Beast From The East" dengan Badai Emma.

Jumlah korban tewas itu termasuk 21 orang yang meninggal di Polandia, 6 orang di Republik Ceko, 5 di Lithuania, 4 di Prancis dan Slovakia, dan 2 di Italia dan Rumania. Sebagian korban tewas adalah tuna wisma yang tinggal di jalanan dan tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Di Jerman, asosiasi tunawisma nasional menyarankan agar tempat penampungan dibuka pada siang hari, bukan hanya pada malam hari. "Kamu juga bisa meninggal kedinginan pada siang hari," kata ketua asosiasi tuna wisma nasional Jerman, Werena Rosenke, dilansir The Journal.

Otoritas di Eropa juga menyarankan masyarakat untuk mencari kabar tentang orang tua mereka. Perintah itu setelah seorang perempuan Prancis yang berusia 90 tahun membeku kedinginan di luar rumah peristirahatannya. Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional menyerukan masyarakat untuk memeriksa tetangga mereka yang berisiko.

"Mengetuk pintu mereka untuk mengecek apakah mereka memiliki semua yang dibutuhkan, akan sangat berarti," kata Direktur Federasi Palang Merah untuk Eropa Simon Missiri.

Dia menjelaskan, langkah mengetuk pintu bisa jadi penentuan antara hidup dan mati. Di Inggris, badai salju dari Siberia yang menghantam Inggris dan Irlandia kemarin merupakan bencana terburuk sejak 1991. Ribuan sekolah, banyak perkantoran, dan bandara terpaksa ditutup karena cuaca buruk tersebut. Dengan ketinggian salju mencapai 32 cm dan temperatur hingga -10,3 Celsius di beberapa kawasan menjadikan otoritas memerintahkan penduduk Inggris untuk waspada.

Irlandia akhirnya mengeluarkan status merah untuk meminta warga untuk tetap di rumah karena bepergian dianggap terlalu berbahaya. "Kita melihat banyak salju sepanjang malam, angin dingin, dan badai," ungkap pakar meteorologi di badan layanan cuaca Inggris (Met Office), Clare Nasir, dilansir Reuters. "Masyarakat diminta menghindari jalanan," pintanya.

Gelombang dingin itu disebut dengan "Beast from the East" yang mengakibatkan temperatur sangat dingin karena embusan angin dari Artik. Itu mampu melemahkan udara hangat yang berasal dari Atlantik dan berembus ke Irlandia dan Inggris. Ratusan orang terjebak macet di jalanan antara Glasgow dan Edinburg. Mereka diminta untuk bertahan di mobil hingga polisi berhasil mengevakuasi mereka. "Sebanyak 1.000 kendaraan masih terjebak sepanjang 8 mil," ujar kepolisian Inggris.

Mereka terjebak di dalam mobil mereka hingga 18 jam. John Gent merupakan salah satu pengemudi yang terjebak dalam kemacetan akibat badai salju. Dia menghabiskan waktu selama 15 jam di mobil dalam cuaca dingin. "Saya bisa tidur beberapa jam. Saya tetap menyalakan mesin agar tetap hangat," ungkap Gent.

Dua bandara tersibuk di Inggris, Heathrow dan Gatwick, melaporkan banyak penerbangan dibatalkan, Kamis (1/3/2018). Perjalanan kereta yang menghubungkan Inggris dan Irlandia juga dibatalkan. Di stasiun kereta tersibuk di Inggris, Waterloo, separuh jadwal kereta di batalkan pada jam sibuk. Sementara Stasiun Paddington ditutup.

Kawasan Panas Dilanda Salju
Badai salju juga melanda wilayah yang sebenarnya jarang tersentuh cuaca dingin. Kota-kota di Mediteranian kemarin diterjang salju. Misalnya, resor tepi pantai di selatan Prancis dan utara Spanyol yang dalam cuaca paling rendah pada musim dingin pun biasanya suhunya masih jauh di atas titik bekujuga mengalami hujan salju yang langka.

Kemudian, lembaga layanan darurat melaporkan 2.000 pengendara mobil terjebak di mobil mereka di Montpellier, Prancis selatan. Kemudian, berbagai lokasi di San Sebastian di Spanyol mengalami hujan salju lebat di pantai. Padahal, di kawasan tersebut jarang dilanda salju.

Kalau di Catalonia, pemerintah lokal memperingatkan warga agar sebisa mungkin tak usah mengemudi. Gelombang udara dingin menyebar jauh ke selatan hingga Laut Tengah. Di Italia, Roma mengalami hujan salju pertama dalam enam tahun belakangan. Salju tebal menutupi Bukit Naple hingga Gunung Vesuvius.

Di Sardiania, kawasan yang jarang membeku tiap tahunnya, juga dilanda salju. Di Warsawa, Polandia, kebutuhan energi listrik dan gas meningkat drastis di tengah cuaca dingin. Hal itu diungkapkan perusahaan listrik PSE dan perusahaan gas PGNiG. Cuaca dingin yang telah berlangsung selama sepekan ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir pekan mendatang. Temperatur di Warsawa kemarin mencapai -10.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6350 seconds (0.1#10.140)