Maladewa Bantah Kerjasama dengan Korut
A
A
A
MALE - Maladewa membantah bahwa kapal berbendera Maladewa digunakan untuk memindahkan barang secara ilegal dari sebuah kapal tanker berbendera Korea Utara (Korut), yang merupakan tindakan yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Kabar adanya kapal Maladewa yang memindahkan barang secara ilegal dari sebuah kapal tanker berbendera pertama kali disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.
Tokyo menuturkan, kapal 'Chon Ma San', yang turut masuk dalam sanksi Amerika Serikat (AS), ditemukan oleh sebuah pesawat pengintai sedang bersebelahan dengan kapal tanker berbendera Maladewa, 'Xin Yuan 18' sekitar 250 km timur Shanghai pada hari Sabtu.
Pemerintah Maladewa kemudian menyatakan bahwa kapal 'Xin Yuan 18' bukanlah kapal yang berasal dari Maladewa, dan mengecam keras penggunanaan bendera Maladewa untuk tindakan-tindakan ilegal.
"Kapal "Xin Yuan 18' bukan berasal dari Maladewa. Tidak ada kapal seperti itu yang terdaftar di negara ini," kata pemerintah Maladewa dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (1/3).
"Kami mengutuk penggunaan bendera nasional Maladewa dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga merusak reputasi dan reputasi bangsa kami," tukasnya.
Kabar adanya kapal Maladewa yang memindahkan barang secara ilegal dari sebuah kapal tanker berbendera pertama kali disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.
Tokyo menuturkan, kapal 'Chon Ma San', yang turut masuk dalam sanksi Amerika Serikat (AS), ditemukan oleh sebuah pesawat pengintai sedang bersebelahan dengan kapal tanker berbendera Maladewa, 'Xin Yuan 18' sekitar 250 km timur Shanghai pada hari Sabtu.
Pemerintah Maladewa kemudian menyatakan bahwa kapal 'Xin Yuan 18' bukanlah kapal yang berasal dari Maladewa, dan mengecam keras penggunanaan bendera Maladewa untuk tindakan-tindakan ilegal.
"Kapal "Xin Yuan 18' bukan berasal dari Maladewa. Tidak ada kapal seperti itu yang terdaftar di negara ini," kata pemerintah Maladewa dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (1/3).
"Kami mengutuk penggunaan bendera nasional Maladewa dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga merusak reputasi dan reputasi bangsa kami," tukasnya.
(esn)