'Pintu Neraka' di Turkmenistan Ini Bingungkan Ilmuwan
A
A
A
ASHGABAT - Publik dunia pengguna Google Earth dan para ilmuwan dibuat bingung dengan penampakan kawah menganga di tengah gurun pasir di Turkmenistan. Kawah menyala itu dijuluki “Door to Hell” (pintu neraka).
Kawah warna merah kekuning-kuningan itu sejatinya sudah muncul sejak lama, namun tidak ada yang bisa memecahkan misteri alam ini.
Situs yang dianggap sebagai salah satu tempat paling aneh di Bumi ini sebenarnya adalah Darvaza Gas Crater. Lokasinya berada di Gurun Karakum di Turkmenistan.
Meski sekilas mengerikan, kawah itu justru menjadi tempat wisata yang populer.
Para ilmuwan kebingungan untuk menjelaskan kemunculan “pintu neraka” di gurun pasir yang terus mengeluarkan api sejak tahun 1971 itu.
Diameter kawah ini sekitar 70 meter. Kedalamannya dilaporkan mencapai 30 meter. Kawah ini oleh penduduk setempat kerap dianggap sebagai api unggun raksasa.
Kawah Darvaza tercipta saat ladang gas runtuh dan membentuk sruktur mirip gua bawah tanah.
Menurut laporan yang dilansir The Sun, semalam (28/2/2018), pada tahun 1971, para ilmuwan Soviet mencari minyak di daerah tersebut dan menemukan cadangan metana. Namun, situs itu runtuh dan melepaskan gas berbahaya.
Khawatir dengan efek gas berbahaya, para ilmuwan mengatur agar nyala gas tersebut tetap aman.
Awalnya, para ilmuwan memperkirakan gas yang terbakar akan padam atau habis dalam beberapa minggu. Namun, prediksi mereka meleset karena gas itu terus menyala hingga lebih dari empat dekade terakhir.
Kawah warna merah kekuning-kuningan itu sejatinya sudah muncul sejak lama, namun tidak ada yang bisa memecahkan misteri alam ini.
Situs yang dianggap sebagai salah satu tempat paling aneh di Bumi ini sebenarnya adalah Darvaza Gas Crater. Lokasinya berada di Gurun Karakum di Turkmenistan.
Meski sekilas mengerikan, kawah itu justru menjadi tempat wisata yang populer.
Para ilmuwan kebingungan untuk menjelaskan kemunculan “pintu neraka” di gurun pasir yang terus mengeluarkan api sejak tahun 1971 itu.
Diameter kawah ini sekitar 70 meter. Kedalamannya dilaporkan mencapai 30 meter. Kawah ini oleh penduduk setempat kerap dianggap sebagai api unggun raksasa.
Kawah Darvaza tercipta saat ladang gas runtuh dan membentuk sruktur mirip gua bawah tanah.
Menurut laporan yang dilansir The Sun, semalam (28/2/2018), pada tahun 1971, para ilmuwan Soviet mencari minyak di daerah tersebut dan menemukan cadangan metana. Namun, situs itu runtuh dan melepaskan gas berbahaya.
Khawatir dengan efek gas berbahaya, para ilmuwan mengatur agar nyala gas tersebut tetap aman.
Awalnya, para ilmuwan memperkirakan gas yang terbakar akan padam atau habis dalam beberapa minggu. Namun, prediksi mereka meleset karena gas itu terus menyala hingga lebih dari empat dekade terakhir.
(mas)