Rusia: Militan Tak Biarkan Warga Sipil Tinggalkan Ghouta
Rusia: Militan Tak Biarkan Warga Sipil Tinggalkan Ghouta
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyatakan warga sipil sampai saat ini masih belum meninggalkan wilayah Ghuota Timur. Hal ini dikarenakan kelompok militan terus menembaki warga sipil yang hendak meninggalkan wilayah itu.
Pejabat militer Rusia yang mengepalai kelompok pemantau zona de-eskalasi di Suriah, Jenderal Viktor Pankov menuturkan, sejak Rusia membuka jalur kemanusiaan di Ghuouta, tidak ada satu orang pun warga sipil yang bisa meninggalkan kota tersebut.
"Pada pukul 9 pagi (waktu setempat) pada tanggal 27 Februari, sebuah koridor kemanusiaan dibuka untuk membebaskan warga sipil dari zona de-eskalasi," ucap Pankov dalam sebuah pernyataan.
"Sejumlah kelompok militan terus melancarkan tembakan ke arah koridor kemanusiaan dan tidak ada satu pun warga sipil yang keluar," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (27/2).
Sementara itu, Laporan terpisah mengatakan bahwa tentara Suriah melanjutkan operasinya di Ghouta timur setelah menerobos garis depan kelompok teroris Jaysh al-Islam yang mendominasi wilayah tersebut.
Pejabat militer Rusia yang mengepalai kelompok pemantau zona de-eskalasi di Suriah, Jenderal Viktor Pankov menuturkan, sejak Rusia membuka jalur kemanusiaan di Ghuouta, tidak ada satu orang pun warga sipil yang bisa meninggalkan kota tersebut.
"Pada pukul 9 pagi (waktu setempat) pada tanggal 27 Februari, sebuah koridor kemanusiaan dibuka untuk membebaskan warga sipil dari zona de-eskalasi," ucap Pankov dalam sebuah pernyataan.
"Sejumlah kelompok militan terus melancarkan tembakan ke arah koridor kemanusiaan dan tidak ada satu pun warga sipil yang keluar," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (27/2).
Sementara itu, Laporan terpisah mengatakan bahwa tentara Suriah melanjutkan operasinya di Ghouta timur setelah menerobos garis depan kelompok teroris Jaysh al-Islam yang mendominasi wilayah tersebut.
(esn)
Explore More