Pembunuhan Kakak Kim Jong-un, Siti Aisyah Dibayar untuk Terbang ke Macau

Jum'at, 23 Februari 2018 - 03:18 WIB
Pembunuhan Kakak Kim...
Pembunuhan Kakak Kim Jong-un, Siti Aisyah Dibayar untuk Terbang ke Macau
A A A
KUALA LUMPUR - Sidang pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, mengungkap fakta baru. Siti Aisyah , terdakwa asal Indonesia, dibayar untuk terbang ke Macau tempat pengasingan Kim Jong-nam, beberapa hari sebelum pembunuhan di bandara Kuala Lumpur terjadi.

Fakta baru itu diungkap pengacara Siti pada hari Kamis. Siti dan wanita asal Vietnam, Doan Thi Huong, dituduh membunuh Kim Jong-nam dengan racun VX di bandara Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari tahun lalu.

Macau merupakan wilayah administratif khusus di China yang berbatasan dengan Hong Kong. Kota itulah yang jadi pengasingan abang tiri diktator Korut.

Pengacara Siti, Gooi Soon Seng, mengatakan bahwa pada 8 Februari tahun lalu, Siti Aisyah dibayar 4.000 ringgit oleh Hong Song Hac, seorang warga Korut. Uang itu untuk membeli tiket ke Macau sehingga dia bisa bermain pranks (adegan lelucon) untuk acara reality show televisi.

Tapi, Hong meneleponnya pada hari itu untuk memberitahu bahwa perjalanannya ke Macau dibatalkan. Gooi tidak mengungkap alasan Hong membatalkan penerbangan Siti ke Macau.

Penyidik utama polisi Malaysia Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz tidak dapat mengonfirmasi keterangan Gooi. Namun, dia mengatakan bahwa pesan teks yang diambil dari ponsel Siti Aisyah pada 8 Februari menunjukkan bahwa dia memberi tahu seorang teman bahwa dia akan pergi ke Macau untuk syuting.

Dari catatan telepon terungkap bahwa Siti menerima lima panggilan tak terjawab dari Hong.

Gooi seperti dikutip Reuters, Jumat (23/2/2018), berpendapat pembunuhan Kim Jong-nam tersebut bermotif politik. Alasannya, banyak tersangka utama terkait dengan kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur. Dia bersikeras bahwa Siti dan Doan hanya pion yang tanpa sadar diperalat untuk melakukan serangan terhadap korban.

Siti Aisyah mengatakan kepada polisi bahwa dia diperkenalkan kepada Hong pada 21 Januari 2017 di Kamboja oleh seorang pria Korut bernama Ri Ji U, yang sebelumnya mempekerjakan dirinya untuk sebuah pertunjukan lelucon.

Menurut Wan Azirul, Siti juga mengaku kepada polisi bahwa dia sudah bermain tiga pranks di bandara Phnom Penh sebelum terbang ke Jakarta dan kemudian kembali ke Malaysia pada awal Februari.

Di Kuala Lumpur, dia bermain 14 pranks di bandara, hotel, pusat perbelanjaan dan stasiun kereta antara 5 Januari hingga 12 Februari. Siti dibayar antara USD100 sampai USD600 untuk setiap sesi.

Wan Azirul tidak bisa memastikan berapa kali Siti bermain pranks, karena tidak ada rekaman video dan saksi.

Dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam, banyak tersangka utama terutama para pria Korut yang diduga agen intelijen tidak tertangkap. Sidang akan terus berlanjut dan Siti terancam hukuman mati jika terbukti bersalah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)