Puing Pesawat Iran Ditemukan di Puncak Gunung

Rabu, 21 Februari 2018 - 11:36 WIB
Puing Pesawat Iran Ditemukan...
Puing Pesawat Iran Ditemukan di Puncak Gunung
A A A
LONDON - Iran menemukan pesawat penumpang Aseman Airlines yang kecelakaan dengan 65 orang di kabin kemarin. Penemuan ini dua hari setelah pesawat dua baling-baling itu hilang dari radar saat terbang di atas wilayah pegunungan.

Kecelakaan ini meningkatkan kekhawatiran warga Iran tentang armada pesawat berusia tua yang masih banyak digunakan maskapai-maskapai di negara itu.

Aseman Airlines terbang dari Teheran dan hilang 50 menit setelah lepas landas. Pesawat itu memiliki tujuan ke Kota Yasuj. Tak seorang pun diduga masih hidup dalam kecelakaan tersebut. Suhu beku dan medan pegunungan yang sulit dijangkau membuat operasi pencarian mengalami banyak kendala.

Puing pesawat akhirnya ditemukan oleh drone militer. “Dua helikopter dikirim ke koordinat yang ditemukan drone dan mereka menemukan puing pesawat. Pesawat itu menabrak puncak pegunungan sebelum merosot ke bawah sekitar 30 meter,” papar juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif dikutip kantor berita Reuters.

Setelah lama menunggu penemuan puing pesawat, kini para keluarga korban harus bersabar hingga semua jasad dibawa ke lokasi identifikasi. Helikopter tidak dapat mendarat di medan pegunungan itu sehingga puing pesawat dan sisa jasad korban harus dibawa oleh tim yang berjalan kaki.

Publik pun tak dapat menahan kemarahannya terhadap pemerintah dalam menangani kecelakaan pesawat tersebut. Lebih dari 100 orang berunjuk rasa di luar kantor pemerintah lokal di Dena Kooh pada Senin (19/2). Mereka meminta para pejabat mundur karena dianggap tidak mampu menangani bencana itu.

Kemarahan publik itu dipicu pengumuman bahwa puing pesawat ditemukan pada Senin (19/2), kemudian laporan itu disangkal oleh otoritas Iran. Video yang dirilis kantor berita Tasnim menunjukkan, seorang pria marah sambil berteriak mengkritik Menteri Pembangunan Kota dan Jalan Iran Abbas Akhoundi. “Maukah Anda terbang di pesawat yang sama?” ungkap demonstran itu.

Teheran menyalahkan sanksi internasional yang menghalangi Iran membeli pesawat dan suku cadang baru sehingga banyak maskapai masih menggunakan pesawat lama. Pesawat dua mesin turboprop ATR 72 yang kecelakaan itu telah berusia 24 tahun.

Menurut data dari Flight Safety Foundation dalam website aviation-safety.net, pesawat itu telah kembali beroperasi sekitar tiga bulan lalu, setelah disimpan selama enam tahun.

Kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia telah mencabut beberapa sanksi Teheran sehingga membuka jalan bagi maskapai Iran untuk memperbarui armadanya. Aseman menandatangani kesepakatan tahun lalu untuk membeli sedikitnya 30 pesawat Boeing 737 MAX. Maskapai nasional Iran Air telah memesan 80 pesawat dari Boeing dan 100 pesawat dari Airbus. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0680 seconds (0.1#10.140)