Abbas Akan Presentasikan Inisiatif Perdamaian Palestina ke DK PBB
A
A
A
RAMALLAH - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Malki menuturkan, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas akan mempresentasikan sebuah prakarsa perdamaian Timur Tengah ke Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Abbas akan menghadirkan prakarsa perdamaian Palestina sebagai bagian dari upaya diplomatik Palestina, setelah pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan serangkaian undang-undang dan tindakan Israel terhadap warga Palestina," kata Malki.
"Inisiatif ini akan meminta sebuah konferensi internasional sebagai bagian dari persiapan perundingan damai berdasarkan solusi dua negara," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilasnsir Xinhua pada Selasa (20/2).
Abbas diharapkan untuk berbicara di DK PBB di New York pada hari Selasa siang atau Rabu dinihari WIB untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun. Pidato tersebut disampaikan atas undangan ketua DK PBB saat ini, yakni Kuwait.
Orang-orang Palestina berharap untuk mendirikan sebuah negara merdeka berdasarkan perjanjian perbatasan tahun 1967 dengan Jurusalem Timur sebagai Ibu Kotanya, sementara Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibukota abadi.
Putaran terakhir perundingan yang disponsori AS antara Palestina dan Israel terhenti pada tahun 2014 setelah sembilan bulan perundingan tanpa adanya terobosan.
"Abbas akan menghadirkan prakarsa perdamaian Palestina sebagai bagian dari upaya diplomatik Palestina, setelah pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan serangkaian undang-undang dan tindakan Israel terhadap warga Palestina," kata Malki.
"Inisiatif ini akan meminta sebuah konferensi internasional sebagai bagian dari persiapan perundingan damai berdasarkan solusi dua negara," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilasnsir Xinhua pada Selasa (20/2).
Abbas diharapkan untuk berbicara di DK PBB di New York pada hari Selasa siang atau Rabu dinihari WIB untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun. Pidato tersebut disampaikan atas undangan ketua DK PBB saat ini, yakni Kuwait.
Orang-orang Palestina berharap untuk mendirikan sebuah negara merdeka berdasarkan perjanjian perbatasan tahun 1967 dengan Jurusalem Timur sebagai Ibu Kotanya, sementara Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibukota abadi.
Putaran terakhir perundingan yang disponsori AS antara Palestina dan Israel terhenti pada tahun 2014 setelah sembilan bulan perundingan tanpa adanya terobosan.
(esn)