Ilmuwan Temukan Lukisan Tersembunyi di Balik Karya Picasso
A
A
A
WASHINGTON - Para ilmuwan yang memeriksa karya Pablo Picasso yang menggunakan teknologi sinar-X menemukan sebuah hal yang tidak terduga. Para ilmuwan menemukan fakta bahwa salah satu seniman modernis yang paling berpengaruh pada abad 20 itu melukis karyanya di atas lukisan pemandangan milik seorang seniman yang tidak terkenal.
Pada tahun 1957, saat berusia 70-an, pelukis Spanyol itu berpikir bahwa teknologi sinar-X suatu saat bisa menemukan karya yang "hilang" dibawah salah satu lukisan.
Prediksi itu membuahkan hasil ketika tim peneliti di Amerika Serikat (AS) dan Kanada menganalisis La Misereuse Accroupie (The Crouching Beggar) - yang dilukis Picasso pada tahun 1902 - yang saat ini dipajang di Galeri Seni Ontario (AGO).
Mereka menggunakan teknik non-invasif yang disebut spektroskopi fluorescent x-ray untuk memeriksa lukisan 1902 itu. Tak diduga mereka menemukan bahwa lukisan itu dilukis di atas lansekap seniman lain yang tidak diketahui.
Lukisan itu dicat selama Periode Biru Picasso, saat ia dominan menggunakan nuansa monokromatik biru dan biru-hijau.
Teknik peneliti memungkinkan mereka untuk mempelajari lukisan itu secara mendalam hanya dalam waktu 24 jam. Alhasil mereka berhasil mengungkap pemandangan horizontal yang dibuat oleh pelukis Barcelona yang berbeda, yang identitasnya tetap tidak diketahui, di bawah permukaan lukisan Picasso yang terlhat.
Dengan memutar karya seniman 90 derajat, Picasso bisa menggunakan beberapa bentuk lansekap, seperti garis tebing di belakang gambar seorang wanita, dalam komposisi finalnya sendiri.
Ilmuwan juga menemukan bahwa Picasso awalnya melukis wanita tersebut dengan tangan kanan memegang benda sebelum menutupinya dengan jubahnya di versi akhir.
Ilmuwan juga menemukan di versi sebelumnya, wanita itu lebih kecil dan memiliki kecenderungan kepala yang berbeda.
"Picasso tidak ragu untuk mengubah keadaan selama proses melukis," kata Marc Walton, seorang profesor riset di Sekolah Teknik McCormick dari Northwestern University.
"Tim kami telah mulai mengusik kompleksitas La Misereuse Accroupie, mengungkap perubahan halus yang dilakukan oleh Picasso saat dia bekerja menuju visi finalnya," imbuhnya seperti dikutip dari Independent, Minggu (18/2/2018).
Lukisan itu dijual pada tahun 2015 di lelang Christie di New York seharga USD149 ribu.
Ilmuwan juga menemukan versi lukisan Picasso sebelumnya, yang menunjukkan lengan kanan wanita itu, menyerupai karyanya yang lain - sebuah lukisan cat air yang disebut Femme assise.
"Menjadi jelas bagiku bahwa lengan yang tersembunyi di bawah permukaan aksen La Misereuse yang terlihat sama dengan lengan kanan seorang wanita berjongkok di cat air Picasso yang baru saja terjual di lelang," kata Kenneth Brummel, asisten kurator AGO dari seni modern.
Penelitian dilakukan bersama oleh Institut Ilmu Pengetahuan Seni Rupa Northwestern University di Chicago untuk Studi Ilmiah di bidang Seni, AGO, dan Galeri Seni Nasional di Washington.
Pada tahun 1957, saat berusia 70-an, pelukis Spanyol itu berpikir bahwa teknologi sinar-X suatu saat bisa menemukan karya yang "hilang" dibawah salah satu lukisan.
Prediksi itu membuahkan hasil ketika tim peneliti di Amerika Serikat (AS) dan Kanada menganalisis La Misereuse Accroupie (The Crouching Beggar) - yang dilukis Picasso pada tahun 1902 - yang saat ini dipajang di Galeri Seni Ontario (AGO).
Mereka menggunakan teknik non-invasif yang disebut spektroskopi fluorescent x-ray untuk memeriksa lukisan 1902 itu. Tak diduga mereka menemukan bahwa lukisan itu dilukis di atas lansekap seniman lain yang tidak diketahui.
Lukisan itu dicat selama Periode Biru Picasso, saat ia dominan menggunakan nuansa monokromatik biru dan biru-hijau.
Teknik peneliti memungkinkan mereka untuk mempelajari lukisan itu secara mendalam hanya dalam waktu 24 jam. Alhasil mereka berhasil mengungkap pemandangan horizontal yang dibuat oleh pelukis Barcelona yang berbeda, yang identitasnya tetap tidak diketahui, di bawah permukaan lukisan Picasso yang terlhat.
Dengan memutar karya seniman 90 derajat, Picasso bisa menggunakan beberapa bentuk lansekap, seperti garis tebing di belakang gambar seorang wanita, dalam komposisi finalnya sendiri.
Ilmuwan juga menemukan bahwa Picasso awalnya melukis wanita tersebut dengan tangan kanan memegang benda sebelum menutupinya dengan jubahnya di versi akhir.
Ilmuwan juga menemukan di versi sebelumnya, wanita itu lebih kecil dan memiliki kecenderungan kepala yang berbeda.
"Picasso tidak ragu untuk mengubah keadaan selama proses melukis," kata Marc Walton, seorang profesor riset di Sekolah Teknik McCormick dari Northwestern University.
"Tim kami telah mulai mengusik kompleksitas La Misereuse Accroupie, mengungkap perubahan halus yang dilakukan oleh Picasso saat dia bekerja menuju visi finalnya," imbuhnya seperti dikutip dari Independent, Minggu (18/2/2018).
Lukisan itu dijual pada tahun 2015 di lelang Christie di New York seharga USD149 ribu.
Ilmuwan juga menemukan versi lukisan Picasso sebelumnya, yang menunjukkan lengan kanan wanita itu, menyerupai karyanya yang lain - sebuah lukisan cat air yang disebut Femme assise.
"Menjadi jelas bagiku bahwa lengan yang tersembunyi di bawah permukaan aksen La Misereuse yang terlihat sama dengan lengan kanan seorang wanita berjongkok di cat air Picasso yang baru saja terjual di lelang," kata Kenneth Brummel, asisten kurator AGO dari seni modern.
Penelitian dilakukan bersama oleh Institut Ilmu Pengetahuan Seni Rupa Northwestern University di Chicago untuk Studi Ilmiah di bidang Seni, AGO, dan Galeri Seni Nasional di Washington.
(ian)