Iran Ancam Hancurkan Pangkalan AS dan Ciptakan 'Neraka' bagi Israel
A
A
A
TEHERAN - Teheran menolak klaim Tel Aviv tentang UAV Iran yang menyusup ke Israel dari wilayah Suriah sebagai pemicu konfrontrasi yang membuat jet tempur F-16 Israel ditembak jatuh oleh rudal Suriah.
Klaim Tel Aviv itu membuat Korps Garda Revolusi Iran mengancam akan menghancurkan semua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Tengah dan menciptakan “neraka” bagi rezim Zionis Israel.
“Klaim tentang penerbangan pesawat tak berawak Iran dan keterlibatan Iran dalam menjatuhkan jet tempur Zionis sangat menggelikan sehingga tidak layak untuk dikomentari,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi.
Dia menambahkan bahwa pejabat Iran yang berada di Suriah hanya sebagai penasihat dan melakukannya atas permintaan pemerintah yang sah, yakni pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Baca Juga: F-16 Israel Ditembak Jatuh, IDF: Iran dan Suriah Main Api
Seperti diberitakan sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa pesawat jet tempur Tel Aviv mencegat UAV Iran, yang melintasi wilayah Suriah ke Israel. Militer negara Yahudi itu menanggapi dengan serangan yang menargetkan sebuah pangkalan militer Suriah, di mana mereka percaya bahwa operator pesawat tak berawak tersebut berada.
Militer Damaskus pun bereaksi dengan menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 Israel dengan rudal anti-pesawat dengan dalih jet tempur itu beroperasi di wilayah Suriah. Pesawat tempur itu jatuh dan hancur di dekat desa Harduf, Israel. Pilot tempurnya berhasil keluar dan selamat dari kejadian tersebut, meski mengalami luka serius.
Qassemi mengatakan Suriah adalah negara yang berdaulat. Pemerintah dan angkatan bersenjatanya memiliki hak yang sah untuk mempertahankan integritas teritorialnya dan melawan segala bentuk agresi asing.
Wakil Kepala Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan setiap tindakan agresif oleh Tel Aviv akan memicu respons yang serius. “Itu karena Iran mampu menciptakan ‘neraka’ bagi Zionis,” kata Salami, seperti Tasnim News, Minggu (11/2/2018).
Tak hanya Israel yang jadi sasaran kekesalan Teheran. AS—sekutu utama Israel—yang telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Teheran ikut diancam. Salami mengatakan bahwa Iran tetap kuat untuk melawan segala rintangan.”(Bisa) menghancurkan semua pangkalan militer Amerika di kawasan ini dengan meluncurkan serangan dari dalam negeri,” ujarnya.
Sementara itu, militer Israel tetap menyalahkan Teheran dan Damaskus terkait konfrontasi pada hari Sabtu. ”Iran dan Suriah bermain dengan api,” kata IDF dalam sebuah pernyataan di Twitter.
”Tindakan tersebut dengan tekad melawan dan merupakan upaya pelanggaran kedaulatan Israel,” lanjut IDF yang menuduh UAV Iran menyusup ke Israel dari wilayah Suriah.
”IDF dipersiapkan untuk berbagai skenario dan akan terus bertindak seperlunya,” imbuh militer Israel.
Klaim Tel Aviv itu membuat Korps Garda Revolusi Iran mengancam akan menghancurkan semua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Tengah dan menciptakan “neraka” bagi rezim Zionis Israel.
“Klaim tentang penerbangan pesawat tak berawak Iran dan keterlibatan Iran dalam menjatuhkan jet tempur Zionis sangat menggelikan sehingga tidak layak untuk dikomentari,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi.
Dia menambahkan bahwa pejabat Iran yang berada di Suriah hanya sebagai penasihat dan melakukannya atas permintaan pemerintah yang sah, yakni pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Baca Juga: F-16 Israel Ditembak Jatuh, IDF: Iran dan Suriah Main Api
Seperti diberitakan sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa pesawat jet tempur Tel Aviv mencegat UAV Iran, yang melintasi wilayah Suriah ke Israel. Militer negara Yahudi itu menanggapi dengan serangan yang menargetkan sebuah pangkalan militer Suriah, di mana mereka percaya bahwa operator pesawat tak berawak tersebut berada.
Militer Damaskus pun bereaksi dengan menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 Israel dengan rudal anti-pesawat dengan dalih jet tempur itu beroperasi di wilayah Suriah. Pesawat tempur itu jatuh dan hancur di dekat desa Harduf, Israel. Pilot tempurnya berhasil keluar dan selamat dari kejadian tersebut, meski mengalami luka serius.
Qassemi mengatakan Suriah adalah negara yang berdaulat. Pemerintah dan angkatan bersenjatanya memiliki hak yang sah untuk mempertahankan integritas teritorialnya dan melawan segala bentuk agresi asing.
Wakil Kepala Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan setiap tindakan agresif oleh Tel Aviv akan memicu respons yang serius. “Itu karena Iran mampu menciptakan ‘neraka’ bagi Zionis,” kata Salami, seperti Tasnim News, Minggu (11/2/2018).
Tak hanya Israel yang jadi sasaran kekesalan Teheran. AS—sekutu utama Israel—yang telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Teheran ikut diancam. Salami mengatakan bahwa Iran tetap kuat untuk melawan segala rintangan.”(Bisa) menghancurkan semua pangkalan militer Amerika di kawasan ini dengan meluncurkan serangan dari dalam negeri,” ujarnya.
Sementara itu, militer Israel tetap menyalahkan Teheran dan Damaskus terkait konfrontasi pada hari Sabtu. ”Iran dan Suriah bermain dengan api,” kata IDF dalam sebuah pernyataan di Twitter.
”Tindakan tersebut dengan tekad melawan dan merupakan upaya pelanggaran kedaulatan Israel,” lanjut IDF yang menuduh UAV Iran menyusup ke Israel dari wilayah Suriah.
”IDF dipersiapkan untuk berbagai skenario dan akan terus bertindak seperlunya,” imbuh militer Israel.
(mas)