Demonstrasi Anti Korut Warnai Pembukaan Olimpiade Musim Dingin
A
A
A
PYEONGCHANG - Ratusan demonstran anti Korea Utara (Korut) terlibat bentrokan dengan polisi anti huru hara di luar stadion Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan (Korsel) pada hari Jumat (9/2/2018). Insiden itu terjadi beberapa jam sebelum dua pejabat paling penting Korut menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Seperti dikutip dari Reuters, sekitar 800 demonstran berkumpul dan bergerak menuju stadion di mana obor Olimpiade akan dinyalakan di Seoul yang diinginkan menjadi simbol perdamaian. Para demonstran membakar bendera Korut dan gambar pemimpib negara tertutup itu, Kim Jong-un.
Para pemrotes terlibat perkelahian dengan polisi dan mengkritik Presiden Korsel Moon Jae-in, yang menggunakan Olimpiade untuk kembali berhubungan dengan Korut dan membuka jalan bagi perundingan mengenai program nuklir dan rudal negara tertutup itu.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Rezim Moon memimpin Korea menuju kehancuran" dan yang menarik mereka juga membawa spanduk yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Spanduk itu bertuliskan: "Bapak Presiden. Tolong bom Korea Utara."
Adik perempuan pemimpin Korut, Kim Yo-jong, akan menghadiri upacara pembukaan tersebut. Ia akan menjadi anggota pertama dari keluarga penguasa negara tersebut yang mengunjungi Korsel. Ia dan kepala negara Korut siap untuk menyaksikan tim dari duo Korea berbaris di bawah satu bendera.
Korut dan Korsel secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan sebuah gencatan senjata. Korut sendiri menghadapi sanksi internasional yang semakin ketat setelah melakukan uji coba nuklir baru tahun lalu dan serangkaian uji coba rudal.
Seperti dikutip dari Reuters, sekitar 800 demonstran berkumpul dan bergerak menuju stadion di mana obor Olimpiade akan dinyalakan di Seoul yang diinginkan menjadi simbol perdamaian. Para demonstran membakar bendera Korut dan gambar pemimpib negara tertutup itu, Kim Jong-un.
Para pemrotes terlibat perkelahian dengan polisi dan mengkritik Presiden Korsel Moon Jae-in, yang menggunakan Olimpiade untuk kembali berhubungan dengan Korut dan membuka jalan bagi perundingan mengenai program nuklir dan rudal negara tertutup itu.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Rezim Moon memimpin Korea menuju kehancuran" dan yang menarik mereka juga membawa spanduk yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Spanduk itu bertuliskan: "Bapak Presiden. Tolong bom Korea Utara."
Adik perempuan pemimpin Korut, Kim Yo-jong, akan menghadiri upacara pembukaan tersebut. Ia akan menjadi anggota pertama dari keluarga penguasa negara tersebut yang mengunjungi Korsel. Ia dan kepala negara Korut siap untuk menyaksikan tim dari duo Korea berbaris di bawah satu bendera.
Korut dan Korsel secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan sebuah gencatan senjata. Korut sendiri menghadapi sanksi internasional yang semakin ketat setelah melakukan uji coba nuklir baru tahun lalu dan serangkaian uji coba rudal.
(ian)