Setiap Tahun, 100 Orang Meninggal karena Masturbasi
A
A
A
BERLIN - Sebanyak 100 orang meninggal setiap tahunnya di Jerman karena praktek masturbasi berisiko. Demikian hasil penelitian terbaru yang juga menunjukkan cara kematian yang aneh bagi orang mencari kepuasaan seksual sendiri.
Seorang pria di Hamburg ditemukan tewas dengan menggunakan stoking, jas hujan, dan baju selam serta kantong plastik di atas kepalanya. Pria itu ditemukan duduk di sebelah pemanas dan mencoba melelehkan irisan keju di tubuhnya.
Kejadian lain, seorang pria ditemukan tewas di Halle dengan lampu pohon natal yang dijepit pada putingnya. Korban tampaknya telah mencoba menstimulasi dirinya dengan sengatan listrik.
Pemeriksa forensik Harald Voss mengatakan alasan paling umum untuk kematian autoerotik atau masturbasi adalah keinginan untuk mencapai orgasme maksimal yang memicu kekurangan oksigen.
"Antara 80 dan 100 orang di seluruh Jerman secara tidak sengaja meninggal setiap tahun karena praktik masturbasi berisiko," demikian hasil penelitian terbaru menyatakan seperti disitir dari Daily Mail, Jumat (9/2/2018).
Temuan ini didasarkan pada temuan bahwa untuk setiap satu juta warga Jerman ada satu atau dua kasus kematian per tahun dimana alat peraga atau alat lain digunakan untuk meningkatkan rangsangan selama aktivitas seksual.
Dalam satu contoh, seorang pria ditemukan tercekik di ruang bawah tanah rumahnya di Hesse. Rupanya korban mengikatkan rantai di sekujur tubuh dan lehernya.
Menurut Bild, keberadaan gambar porno membuat penyidik berkesimpulan jika korban tewas akibat kematian autoerotik.
Laporan Lokal Voss mengatakan bahwa jumlah kasus serupa yang tidak dilaporkan 'sangat tinggi'. Namun kasus itu ditangani secara pribadi dengan lima kasus dalam tiga dekade terakhir.
"Kasus-kasus tersebut terkadang tidak dilaporkan karena keluarga korban merasa malu," tambahnya.
Institute of Legal Medicine di Hamburg sendiri mencatat 40 kematian autoerotik yang tidak disengaja terjadi antara tahun 1983 dan 2003 dengan semua korban berusia antara 13 dan 79 tahun.
Korban biasanya laki-laki, kata Voss, karena perempuan lebih berhati-hati.
Dia mengatakan bahwa risiko yang terjadi dalam aktivitas autoerotik sangat diremehkan, menambahkan: "Kehilangan kesadaran dapat terjadi lebih cepat daripada yang dipikirkan orang."
Seorang pria di Hamburg ditemukan tewas dengan menggunakan stoking, jas hujan, dan baju selam serta kantong plastik di atas kepalanya. Pria itu ditemukan duduk di sebelah pemanas dan mencoba melelehkan irisan keju di tubuhnya.
Kejadian lain, seorang pria ditemukan tewas di Halle dengan lampu pohon natal yang dijepit pada putingnya. Korban tampaknya telah mencoba menstimulasi dirinya dengan sengatan listrik.
Pemeriksa forensik Harald Voss mengatakan alasan paling umum untuk kematian autoerotik atau masturbasi adalah keinginan untuk mencapai orgasme maksimal yang memicu kekurangan oksigen.
"Antara 80 dan 100 orang di seluruh Jerman secara tidak sengaja meninggal setiap tahun karena praktik masturbasi berisiko," demikian hasil penelitian terbaru menyatakan seperti disitir dari Daily Mail, Jumat (9/2/2018).
Temuan ini didasarkan pada temuan bahwa untuk setiap satu juta warga Jerman ada satu atau dua kasus kematian per tahun dimana alat peraga atau alat lain digunakan untuk meningkatkan rangsangan selama aktivitas seksual.
Dalam satu contoh, seorang pria ditemukan tercekik di ruang bawah tanah rumahnya di Hesse. Rupanya korban mengikatkan rantai di sekujur tubuh dan lehernya.
Menurut Bild, keberadaan gambar porno membuat penyidik berkesimpulan jika korban tewas akibat kematian autoerotik.
Laporan Lokal Voss mengatakan bahwa jumlah kasus serupa yang tidak dilaporkan 'sangat tinggi'. Namun kasus itu ditangani secara pribadi dengan lima kasus dalam tiga dekade terakhir.
"Kasus-kasus tersebut terkadang tidak dilaporkan karena keluarga korban merasa malu," tambahnya.
Institute of Legal Medicine di Hamburg sendiri mencatat 40 kematian autoerotik yang tidak disengaja terjadi antara tahun 1983 dan 2003 dengan semua korban berusia antara 13 dan 79 tahun.
Korban biasanya laki-laki, kata Voss, karena perempuan lebih berhati-hati.
Dia mengatakan bahwa risiko yang terjadi dalam aktivitas autoerotik sangat diremehkan, menambahkan: "Kehilangan kesadaran dapat terjadi lebih cepat daripada yang dipikirkan orang."
(ian)