Parade Militer Korut Jelang Olimpiade Dapat Kritik

Jum'at, 09 Februari 2018 - 08:04 WIB
Parade Militer Korut Jelang Olimpiade Dapat Kritik
Parade Militer Korut Jelang Olimpiade Dapat Kritik
A A A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menggelar parade militer yang dihadiri Pemimpin Kim Jong-un, kemarin, sehari sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan (Korsel).

Korut biasanya menayangkan langsung parade militer itu di televisi tapi saat ini parade itu hanya disiarkan ulang. Biasanya parade digelar pada April dan memajukan acara itu dianggap sebagai kemunduran atas membaiknya hubungan kedua Korea terkait Olimpiade.

Meski demikian, Korsel kemarin mengumumkan Presiden Moon Jae-in akan bertemu delegasi Olimpiade Korut pada Sabtu (10/2). Moon akan makan siang bersama 22 anggota tim Olimpiade, termasuk kepala negara Korut Kim Yong-nam, dan adik kandung Kim Jong-un, Kim Yo-jong yang akan menjadi anggota partama dinasti penguasa Korut yang mengunjungi Korsel.

Tayangan televisi Korut kemarin menunjukkan film patriotik yang menjadi awal siaran langsung. Meski demikian, tayangan itu ditunda dan dijadwalkan ulang, lalu muncul di televisi Korut pada pukul 17.30 waktu lokal.

Parade itu pun skalanya lebih kecil dibandingkan beberapa tahun lalu dan menunjukkan Kim Jong-un memeriksa pasukan, bersama istrinya Ri Sol-ju. Parade itu menampilkan barisan tentara dan menunjukkan persenjataan berat.

Kim menjelaskan, Korut telah menjadi kekuatan militer kelas dunia. Parade militer tahun ini menandai 70 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korut yang biasanya digelar pada April. Ini pertama kali dalam 40 tahun acara itu digelar pada Februari.

Parade semacam itu seringkali menampilkan para tokoh penting. Pada 2017, Korut menayangkan secara langsung parade militer di televisi negara. Para jurnalis asing juga diundang untuk meliput acara tersebut.

Pejabat Korsel menjelaskan bulan lalu, sekitar 13.000 tentara dan 200 senjata tampak di dekat bandara di Pyongyang yang diduga untuk latihan parade. Korut tetap bersikeras menggelar parade militer meski mendapat kritik dari Amerika Serikat (AS) dan negara lain karena waktunya hanya sehari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada 9 hingga 25 Februari di kota pegunungan Pyeongchang.

Parade militer itu dianggap sebagai kemunduran dari perkembangan yang terjadi selama persiapan Olimpiade antara dua Korea. Meski demikian, para pengamat di Korsel menyatakan, Korut menghindari siaran langsung parade itu untuk membuatnya tidak terlalu mencolok.

Selain para, masih ada sejumlah tantangan dari membaiknya hubungan antara dua Korea. Ada kritik di Korsel tentang tim hoki es wanita gabungan. Korut juga membatalkan acara kebudayaan pra-Olimpiade karena media Korsel dianggap bias terhadap Pyongyang.

Kehadiran delegasi Korut ke Korsel juga harus menghadapi masalah sanksi dan daftar hitam internasional terhadap para pejabat Pyongyang. Korsel telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat pengecualian pada anggota delegasi Korut Choe Hwi yang mendapat sanksi PBB.

Sementara, Korut menegaskan tidak ingin bertemu para pejabat AS selama Olimpiade Musim Dingin di Korsel yang dimulai hari ini. Wakil Presiden AS Mike Pence tiba di Korsel, kemarin, menjelang upacara pembukaan di Pyeongchang. Pence sebelumnya menyebut Korut sebagai rezim paling tiran di dunia. Pernyataan Pence itu membuat Korut semakin marah terhadap AS. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6703 seconds (0.1#10.140)