Tillerson Peringatkan Campur Tangan Rusia dalam Pemilu

Rabu, 07 Februari 2018 - 13:35 WIB
Tillerson Peringatkan...
Tillerson Peringatkan Campur Tangan Rusia dalam Pemilu
A A A
BOGOTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, mengatakan bahwa Rusia sudah mempengaruhi pemilu paruh waktu. Ia lantas memperingatkan akan sulit bagi AS untuk "mendahului"nya.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News dari Bogota, Kolombia, di mana dia bertemu dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Tillerson mengatakan bahwa Rusia bersiap untuk ikut campur dalam pemilihan tahun 2018 AS mengikuti buku pedoman yang digunakannya pada tahun 2016.

Tillerson mengatakan bahwa Rusia memiliki "banyak alat yang berbeda" yang ada.

"Saya tidak tahu bahwa saya akan mengatakan bahwa kita lebih siap, karena orang-orang Rusia juga akan menyesuaikan diri. Intinya adalah, jika itu adalah niat mereka untuk ikut campur, mereka akan menemukan cara untuk melakukan itu. Kita bisa mengambil langkah. Tapi ini adalah sesuatu yang, begitu mereka memutuskan akan melakukannya, sangat sulit untuk mendahulukannya," tutur Tillerson.

Penting bahwa kita terus mengatakan kepada Rusia: Lihat, jika Anda pikir kita tidak melihat apa yang Anda lakukan, kita memang melihatnya, dan Anda harus berhenti. Jika tidak, kembali hanya akan terus mengundang konsekuensi untuk diri sendiri," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Rabu (7/2/2018).

Meski begitu, Tillerson tidak merinci apa konsekuensinya dalam wawancara singkat itu.

Komentar Tillerson mempertegas peringatan yang sama oleh Direktur CIA Mike Pompeo. "Saya memiliki setiap harapan bahwa mereka akan terus mencoba dan melakukan itu," ujar Pompeo.

"Tapi saya yakin bahwa Amerika akan dapat memiliki pemilihan yang bebas dan adil (dan) bahwa kita akan mendorong kembali dengan cara yang cukup kuat sehingga dampak yang mereka hadapi pada pemilihan kita tidak akan menjadi besar," kata Pompeo.

Versi yang telah dideklasifikasi dari laporan awal tahun lalu dari Kantor Direktur Intelijen Nasional menyimpulkan bahwa Rusia melakukan operasi rahasia untuk merongrong demokrasi AS, yang berevolusi menjadi upaya untuk membantu Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan. Operasi tersebut menyebar mencakup "beberapa negara bagian AS atau dewan pemilihan lokal," kata laporan tersebut.

Pemerintah Trump memberi tahu Kongres bulan lalu bahwa mereka tidak akan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia dalam menanggapi campur tangan pemilu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9457 seconds (0.1#10.140)