China Bakal Buka Hubungan Diplomatik dengan Vatikan

Selasa, 06 Februari 2018 - 09:00 WIB
China Bakal Buka Hubungan Diplomatik dengan Vatikan
China Bakal Buka Hubungan Diplomatik dengan Vatikan
A A A
BEIJING - China dan Vatikan akan membangun hubungan diplomatik formal lebih cepat atau lambat karena Paus Francis memiliki "kebijaksanaan" untuk menyelesaikan masalah di antara kedua belah pihak. Demikian laporan surat kabar milik pemerintah China.

Pekan lalu, sebuah sumber senior Vatikan mengatakan sebuah kesepakatan kerangka antara Vatikan dan China dalam penunjukan uskup telah siap. Kesepakatan ini dapat ditandatangani dalam beberapa bulan ke depan dalam apa yang akan menjadi terobosan bersejarah dalam hubungan keduanya.

Bahkan sebagian resolusi dari masalah berduri terkait pihak yang bisa menunjuk uskup dapat membuka jalan bagi dimulainya kembali hubungan diplomatik. Hubungan kedua belah pihak berakhir hampir 70 tahun setelah China memutuskan hubungan diplomatik pasca rezim Komunis mengambil alih negara itu.

Cina sejauh ini hanya mengatakan sedikit tentang pembicaraan tersebut. Namun, tabloid yang banyak dibaca, Global Times mengatakan bahwa kesepakatan antara Beijing dan Vatikan akan sangat bermanfaat bagi umat Katolik.

"Meskipun prosesnya sulit, sejumlah besar orang non-Katolik China tidak pernah menentang Vatikan dengan keras. Masyarakat China umumnya menghormati setiap Paus," tulis Global Times dalam sebuah editorial edisi bahasa China dan bahasa Inggrisnya.

"Beijing dan Vatikan akan menjalin hubungan diplomatik cepat atau lambat. Paus Fransiskus memiliki citra positif dengan publik China. Diharapkan dia akan mendorong hubungan China-Vatikan ke depan dan menyelesaikan masalah terkait dengan kebijaksanaannya," sambung editorial itu yang dinukil Reuters, Selasa (6/2/2018).

Surat kabar tersebut diterbitkan oleh People’s Daily media resmi Partai Komunis yang berkuasa, namun, tidak seperti publikasi saudaranya, tidak berbicara untuk partai atau pemerintah.

Perkembangan terbaru itu bukan tanpa kontroversi di gereja.

Pekan lalu, Kardinal Joseph Zen (86), mantan uskup Hong Kong yang blak-blakan, menimbulkan kegemparan dengan sebuah postingan di Facebook yang sangat kritis terhadap kunjungan Vatikan baru-baru ini ke China.

Sumber gesekan lainnya dengan China adalah pemeliharaan hubungan resmi Vatikan dengan Taiwan yang diperintah sendiri, yang oleh Beijing dilihat sebagai provinsi yang tidak patuh untuk dikuasai kembali dengan paksa jika diperlukan.

"Pertanyaan Taiwan bukanlah perhatian utama Beijing dalam menangani hubungannya dengan Vatikan karena China memiliki banyak alat untuk menekan Taiwan," demikian pernyataan editorial tersebut.

Vatikan adalah satu-satunya sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa di Eropa. China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan sejak Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik yang pro-kemerdekaan memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2016.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3058 seconds (0.1#10.140)