PM Jepang Siap Relokasi Pangkalan Militer AS
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe berjanji akan memindahkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pulau Okinawa. Penegasan kembali Abe setelah kemenangan Taketoyo Toguchi, kandidat wali kota Nago, di Okinawa, pada pemilu lokal.
Toguchi yang didukung oleh partai Abe, Liberal Demokrat berhasil menang dalam pemilihan di Kota Nago atas saingannya Susumu Inamine. Sebagai calon petahana, Inamine menentang keras pemindahan Pangkalan Udara Futenma ditempati Marinir AS dari wilayah padat penduduk di Okinawa ke kotanya yang terletak di bagian utara yang lebih sepi.
Selama kampanye Toguchi menekankan peningkatan ekonomi Okinawa. Dia jarang berbicara mengenai rencana relokasi tersebut. Namun, dia dikenal sebagai pendukung pemindahan pangkalan AS tersebut ke Nago.
Pemilu lokal itu digelar hanya beberapa hari sebelum Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan berkunjung ke Jepang pada pekan ini. Kunjungan Pence itu diperkirakan akan fokus pada peningkatan hubungan keamanan dalam menghadapi ancaman misil Korea Utara (Korut).
“Saya akan melanjutkan (proses relokasi pangkalan militer AS) berdasarkan keputusan oleh Mahkamah Agung Jepang, sambil mencari pemahaman publik,” ungkap Abe dilansir Reuters kemarin. Dia mengungkapkan dirinya ingin mendukung pembangunan di Okinawa.
Pada 2016 lalu, Mahkamah Agung Jepang memutuskan untuk mendukung sebuah rencana pemerintah untuk merelokasi pangkalan militer AS. Itu menimbulkan pukulan terhadap upaya penduduk pulau untuk menyingkirkan basis tersebut sama sekali.
Sementara, pemerintah pusat dan pemerintahan dan masyarakat lokal di Okinawa telah lama terlibat ketegangan mengenai rencana relokasi pangkalan militer AS. Masyarakat Okinawa umumnya enggan menjadi tuan rumah bagi tentara AS.
Rencana relokasi pemindahan Pangkalan Militer Futenma ke Nago sebenarnya telah disepakati antara Tokyo dan Washington pada 1996. Namun, upaya tersebut tidak berjalan karena adanya pro dan kontra.
Selama ini, mayoritas penduduk Okinawa sejak lama menghubungkan kehadiran militer AS dengan kejahatan, polusi dan kecelakaan. Kebencian penduduk Okinawa dengan kehadiran tentara AS juga dipiu dengan serangkaian kejadian kecelakaan yang melibatkan pesawat militer AS. Pada Desember 2017 terjadi pula insiden satu jendela jatuh dari helikopter AS ke lapangan olahraga sekolah, sehingga memperbesar sentimen masalah keamanan.
Bahkan, hasil pemilu lokal di Nago juga juga bisa menjadi pertanda buruk bagi Gubernur Okinawa Takeshi Onaga, yang bersiap dipilih kembali pada akhir tahun ini. Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru, sepertinya Gubernur Okinawa Takeshi Onaga akan melipatgandakan usahanya untuk memindahkan pangkalan udara Futenma dari pulau tersebut.
Sebelumnya pada Jumat (2/2) lalu, PM Abe meminta Presiden AS Donald Trump untuk menjamin keamanan dalam operasi militer AS di Okinawa. Permintaan Abe itu disampaikan dalam percakapan telepon satu jam dengan Trump. Presiden Trump menimpali kalau pejabat terkait akan mendiskusikan masalah tersebut dengan pejabat terkait.
Pada 8 Januari lalu, helikopter serang AS terpaksa mendarat darurat di sebuah hotel setelah lampu darurat menyala di Yomitanson. Kemudian, selama bulan Desember terjadi dua kecelakaan yakni jendela helikopter AS CH-53E jatuh di sekolah dasar.
Kecelakaan Heli, 1 Tewas
Helikopter militer Jepang mengalami kecelakaan di Jepang barat kemarin dan menewaskan satu orang. Kecelakaan itu mengakibatkan kebakaran di pemukiman penduduk di dekat sekolah dan pusat perawatan anak. Kecelakaan itu di tengah serangkaian pendaratan darurat dan jatuhnya bagian helikopter yang dioperasikan Marinir AS di Pulau Okinawa.
“Helikopter milik Pasukan Bela Diri Jepang yang dibuat Boeing Co jatuh di Prefektur Saga saat latihan,” ujar Menteri Pertahanan Itsunori Onodera dilansir stasiun televisi publik NHK. Petugas helikopter yang kedua ditemukan dan mengalami serangan jantung.
Helikopter tersebut jatuh di sebuah rumah. Asap putih membumbung tinggi dari asap dan jendela rumah tersebut. “Seorang siswa Sekolah Dasar yang tinggal di rumah itu mengalami luka ringan,” demikian laporan NHK. (Andika Hendra)
Toguchi yang didukung oleh partai Abe, Liberal Demokrat berhasil menang dalam pemilihan di Kota Nago atas saingannya Susumu Inamine. Sebagai calon petahana, Inamine menentang keras pemindahan Pangkalan Udara Futenma ditempati Marinir AS dari wilayah padat penduduk di Okinawa ke kotanya yang terletak di bagian utara yang lebih sepi.
Selama kampanye Toguchi menekankan peningkatan ekonomi Okinawa. Dia jarang berbicara mengenai rencana relokasi tersebut. Namun, dia dikenal sebagai pendukung pemindahan pangkalan AS tersebut ke Nago.
Pemilu lokal itu digelar hanya beberapa hari sebelum Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan berkunjung ke Jepang pada pekan ini. Kunjungan Pence itu diperkirakan akan fokus pada peningkatan hubungan keamanan dalam menghadapi ancaman misil Korea Utara (Korut).
“Saya akan melanjutkan (proses relokasi pangkalan militer AS) berdasarkan keputusan oleh Mahkamah Agung Jepang, sambil mencari pemahaman publik,” ungkap Abe dilansir Reuters kemarin. Dia mengungkapkan dirinya ingin mendukung pembangunan di Okinawa.
Pada 2016 lalu, Mahkamah Agung Jepang memutuskan untuk mendukung sebuah rencana pemerintah untuk merelokasi pangkalan militer AS. Itu menimbulkan pukulan terhadap upaya penduduk pulau untuk menyingkirkan basis tersebut sama sekali.
Sementara, pemerintah pusat dan pemerintahan dan masyarakat lokal di Okinawa telah lama terlibat ketegangan mengenai rencana relokasi pangkalan militer AS. Masyarakat Okinawa umumnya enggan menjadi tuan rumah bagi tentara AS.
Rencana relokasi pemindahan Pangkalan Militer Futenma ke Nago sebenarnya telah disepakati antara Tokyo dan Washington pada 1996. Namun, upaya tersebut tidak berjalan karena adanya pro dan kontra.
Selama ini, mayoritas penduduk Okinawa sejak lama menghubungkan kehadiran militer AS dengan kejahatan, polusi dan kecelakaan. Kebencian penduduk Okinawa dengan kehadiran tentara AS juga dipiu dengan serangkaian kejadian kecelakaan yang melibatkan pesawat militer AS. Pada Desember 2017 terjadi pula insiden satu jendela jatuh dari helikopter AS ke lapangan olahraga sekolah, sehingga memperbesar sentimen masalah keamanan.
Bahkan, hasil pemilu lokal di Nago juga juga bisa menjadi pertanda buruk bagi Gubernur Okinawa Takeshi Onaga, yang bersiap dipilih kembali pada akhir tahun ini. Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru, sepertinya Gubernur Okinawa Takeshi Onaga akan melipatgandakan usahanya untuk memindahkan pangkalan udara Futenma dari pulau tersebut.
Sebelumnya pada Jumat (2/2) lalu, PM Abe meminta Presiden AS Donald Trump untuk menjamin keamanan dalam operasi militer AS di Okinawa. Permintaan Abe itu disampaikan dalam percakapan telepon satu jam dengan Trump. Presiden Trump menimpali kalau pejabat terkait akan mendiskusikan masalah tersebut dengan pejabat terkait.
Pada 8 Januari lalu, helikopter serang AS terpaksa mendarat darurat di sebuah hotel setelah lampu darurat menyala di Yomitanson. Kemudian, selama bulan Desember terjadi dua kecelakaan yakni jendela helikopter AS CH-53E jatuh di sekolah dasar.
Kecelakaan Heli, 1 Tewas
Helikopter militer Jepang mengalami kecelakaan di Jepang barat kemarin dan menewaskan satu orang. Kecelakaan itu mengakibatkan kebakaran di pemukiman penduduk di dekat sekolah dan pusat perawatan anak. Kecelakaan itu di tengah serangkaian pendaratan darurat dan jatuhnya bagian helikopter yang dioperasikan Marinir AS di Pulau Okinawa.
“Helikopter milik Pasukan Bela Diri Jepang yang dibuat Boeing Co jatuh di Prefektur Saga saat latihan,” ujar Menteri Pertahanan Itsunori Onodera dilansir stasiun televisi publik NHK. Petugas helikopter yang kedua ditemukan dan mengalami serangan jantung.
Helikopter tersebut jatuh di sebuah rumah. Asap putih membumbung tinggi dari asap dan jendela rumah tersebut. “Seorang siswa Sekolah Dasar yang tinggal di rumah itu mengalami luka ringan,” demikian laporan NHK. (Andika Hendra)
(nfl)