Taiwan Gelar Latihan Perang

Rabu, 31 Januari 2018 - 08:15 WIB
Taiwan Gelar Latihan Perang
Taiwan Gelar Latihan Perang
A A A
TAIPEI - Menghadapi ketegangan dengan rival utamanya, yakni China, Taiwan menunjukkan kepercayaan diri dengan menggelar latihan perang besar-besaran.

Melansir Reuters, Taiwan menerjunkan helikopter tempur AH-1W dalam latihan tempur di Hualien, Taiwan timur, kemarin. Kemudian, tentara Taiwan juga menggunakan kendaraan tempur canggih M113. Sementara tank yang dilibatkan dalam latihan perang tersebut adalah M60A3.

Kemudian, tentara Taiwan juga melakukan simulasi perang dengan peluru sungguhan sehingga pertempuran itu seperti nyata. Latihan perang sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan kekuatan militer Taiwan kepada China.

Apalagi, Beijing terus menekan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen. Tsai pernah menuding Beijing terus melancarkan ekspansi karena terus menggelar latihan perang di dekat wilayah Taiwan.

Presiden Tsai ingin me egaskan kepada China bahwa Taipei tidak bisa didikte dengan mudah. Dia juga ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Taiwan mampu mempertahankan diri jika ada invasi dari China.

Aksi kekuatan militer Taiwan itu juga bersamaan dengan maskapai penerbangan China Eastern Airlines dan Xiamen Airlines membatalkan 176 penerbangan pulang pergi ke Taiwan di tengah liburan menjelang Tahun Baru Imlek. Dengan unjuk kekuatan itu, Taiwan memosisikan diri melawan segala bentuk tekanan yang dilakukan Pemerintah China.

Skenario yang dimainkan dalam latihan perang itu adalah tank Taiwan menembakkan misil ketika “musuh” melakukan pendaratan di Pelabuhan Hualien di Taiwan timur. Helikopter tempur juga langsung mengirimkan tembakan. Jet tempur F-16 juga bergerak cepat untuk meluncurkan serangan.

Pasukan di darat menyiapkan diri menyambut tentara musuh yang datang. “Latihan perang itu bertujuan menunjukkan ketekadan Taiwan untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan keamanan nasional,” demikian keterangan otoritas Taiwan dilansir South China Morning Post.

Selat Taiwan memang memisahkan Taiwan dengan China daratan. Latihan yang dilaksanakan sebelum libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Januari itu dilaksanakan untuk menunjukkan kepercayaan diri publik Taiwan. Selama ini, rakyat Taiwan masih skeptis tentang kemampuan pertahanan mereka jika pasukan China menginvasi wilayah mereka.

“Kesiapan pertemuan kita tidak mengenal libur,” kata pejabat militer Taiwan, Letnan Jenderal Huang Kai Sen.

“Untuk menjamin rakyat kita merasakan keamanan selama musim Tahun Baru China, kita siap menjaga 24 jam sehari,” ujarnya.

Beijing berulang kali menegaskan bahwa Taiwan masuk dalam teritorialnya. China menuding pemerintahan Presiden Tsai ingin mengumumkan kemerdekaan formal dari China.

176 Penerbangan Dibatalkan
Maskapai penerbangan China Eastern Airlines dan Xiamen Airlines kemarin membatalkan 176 penerbangan pulang pergi China-Taiwan menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Itu menjadi dampak ketegangan rute penerbangan Beijing-Taipei. Kedua maskapai meng ungkapkan pembatalan itu dikarenakan penolakan Taiwan menyetujui jalur penerbangan baru. Bulan ini China membuka beberapa rute penerbangan baru, termasuk rute melewati Selat Taiwan yang membelah China dari Taiwan.

Namun, Taiwan menolak menyepakati aplikasi rute penerbangan baru yang diajukan China Eastern dan Xiamen Airlines untuk me nambah penerbangan Tahun Baru Imlek. Taipei menyatakan, jalur penerbangan itu mengancam keselamatan penerbangan. Namun, klaim itu dibantah Beijing.

“Kita mengungkapkan ketidakpuasan dan kecaman terhadap otoritas Taiwan yang mengabaikan opini publik,” demikian keterangan China Eastern. Mereka meminta maaf kepada pelanggan dan akan menyediakan pengembalian uang tiket atau pemesan ulang.

Kemudian, Xiamen Airlines menyarankan otoritas Taiwan untuk memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat kedua belah.

Menteri Transportasi Taiwan Ho Chen Tan menga takan, pemerintahannya tidak me maksa maskapai untuk mem batalkan penerbanganme reka.

“Kita tidak pernah mengatakan tidak akan menyepakati penerbangan tambahan oleh China Eastern dan Xiamen Airlines. Kita berharap situasi bisa dicapai untuk memenuhi kebutuhan masya rakat dan kita siap berdiskusi mengenai penambahan penerbangan,” ujar Ho.

Menjelang Tahun Baru Imlek, Kementerian Transpor tasi Taiwan akan melakukan se gala langkah untuk memulangkan warganya dari China. Jika tidak ada penerbangan langsung, warga Taiwan di China bisa terbang ke Taiwan dengan transit di Hong Kong atau Makau. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3271 seconds (0.1#10.140)