RI Ingin Kawasan Indo-Pasifik Dibangun Berdasarkan Asas Keterbukaan
A
A
A
JAKARTA - Isu mengenai Indo-Pasifik menjadi salah satu hal yang menjadi pembahasan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James "Mad Dog" Mattis.
Retno, yang ditemui pasca pertemuan tersebut mengatakan, dalam pertemuan itu dia menyampaikan pandangan Indonesia mengenai kawasan Indo-Pasifik. Ia menyatakan, kawasan tersebut harus dibangun berdasarkan asas keterbukaan.
"Mengenai masalah Indo-Pasifik, sekali lagi saya sampaikan kita sudah mendengar dari Amerika arsitektur regional, mengenai Indo-Pasifik. Kemudian kita juga mendengar konsep tersebut dari Australia, dari Jepang, kemudian dari India, dan kita menyampaikan pandangan kita mengenai seperti apa arsitetktur regional Indo-Pasifik yang kita inginkan," ucap Retno pada Jumat (22/1).
"Saya sebutkan kembali, arsitektur regional Indo-Pasifik hendaknya dibentuk berdasarkan asas keterbukaan, tranparansi, insklusif, dan berdasarkan pada semangat kerjasama, dan kebiasaan berdialog. Sehinga, jika dasar-dasar ini kita pakai, maka kita yakin bahwa kawasan Indo-Pasifik akan menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," sambungnya.
Di kesempatan tersebut, Retno menuturkan bahwa Indonesia sebagai negara yang terbuka untuk berdialog selalu siap untuk melakukan pembicaraan dengan siapapun dan mengenai masalah apapun.
"Sebagai negara yang selalu terbuka untuk berbicara, untuk berdiskusi dengan pihak lain maka kita sampaikan bahwa Indonesia selalu siap untuk berbicara dengan negara manapun, termasuk dengan Amerika di dalam mengembangkan konsep Indo-Pasifik. Dan, saya juga tadi sampaikan bahwa akan baik jika pendekatannya juga dilakukan melalui building blocks. Jadi kerjasama-kerjasama yang ada, kemudian kita pertegas, perkuat, kemudian dihubungkan satu sama lain," tukasnya.
Retno, yang ditemui pasca pertemuan tersebut mengatakan, dalam pertemuan itu dia menyampaikan pandangan Indonesia mengenai kawasan Indo-Pasifik. Ia menyatakan, kawasan tersebut harus dibangun berdasarkan asas keterbukaan.
"Mengenai masalah Indo-Pasifik, sekali lagi saya sampaikan kita sudah mendengar dari Amerika arsitektur regional, mengenai Indo-Pasifik. Kemudian kita juga mendengar konsep tersebut dari Australia, dari Jepang, kemudian dari India, dan kita menyampaikan pandangan kita mengenai seperti apa arsitetktur regional Indo-Pasifik yang kita inginkan," ucap Retno pada Jumat (22/1).
"Saya sebutkan kembali, arsitektur regional Indo-Pasifik hendaknya dibentuk berdasarkan asas keterbukaan, tranparansi, insklusif, dan berdasarkan pada semangat kerjasama, dan kebiasaan berdialog. Sehinga, jika dasar-dasar ini kita pakai, maka kita yakin bahwa kawasan Indo-Pasifik akan menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," sambungnya.
Di kesempatan tersebut, Retno menuturkan bahwa Indonesia sebagai negara yang terbuka untuk berdialog selalu siap untuk melakukan pembicaraan dengan siapapun dan mengenai masalah apapun.
"Sebagai negara yang selalu terbuka untuk berbicara, untuk berdiskusi dengan pihak lain maka kita sampaikan bahwa Indonesia selalu siap untuk berbicara dengan negara manapun, termasuk dengan Amerika di dalam mengembangkan konsep Indo-Pasifik. Dan, saya juga tadi sampaikan bahwa akan baik jika pendekatannya juga dilakukan melalui building blocks. Jadi kerjasama-kerjasama yang ada, kemudian kita pertegas, perkuat, kemudian dihubungkan satu sama lain," tukasnya.
(esn)