Serangan Udara Turki Terjang Afrin

Minggu, 21 Januari 2018 - 02:12 WIB
Serangan Udara Turki...
Serangan Udara Turki Terjang Afrin
A A A
HASSA - Turki membuka sebuah front baru dalam perang Suriah pada hari akhir pekan ini. Turki meluncurkan serangan udara terhadap milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) di Provinsi Afrin yang meningkatkan prospek ketegangan lebih dalam antara Ankara dan sekutu NATO Washington.

Operasi militer yang disebut sebagai Operation Olive Branch menempatkan Turki berhadapan dengan pejuang Kurdi yang bersekutu dengan AS.

"Kami melaksanakan operasi ini dari darat dan udara," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu kepada penyiar NTV seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/1/2018).

Ia mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk menargetkan milisi YPG Suriah-Kurdi dan bahwa tidak ada warga sipil yang terluka.

Dalam operasi ini, seperti dikatakan oleh seorang pejabat senior Ankara, Turki dibantu pejuang Suriah yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah (FSA).

YPG mengatakan sejumlah orang terluka dalam serangan udara tersebut.

"Pemboman udara masih berlangsung sekarang. Ada yang luka-luka. Masih belum jelas berapa banyak orang," kata Rojhat Roj, seorang pejabat media YPG di Afrin.

Ia mengatakan bahwa pesawat tempur menyerang sebagian kota dan desa Afrin di sekitarnya. Sementara ada pertempuran dengan pasukan Turki dan sekutu pejuang mereka di tepi Afrin.

Hevi Mustafa, anggota tertinggi pemerintahan sipil yang memerintah Afrin, mengatakan bahwa orang-orang bersembunyi di tempat penampungan dan rumah-rumah. Beberapa orang yang terluka telah tiba di rumah sakit.

Serangan tersebut mengikuti peringatan dalam beberapa minggu terakhir melawan YPG di Suriah dari Presiden Tayyip Erdogan dan menteri-menterinya. Turki menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK), yang telah melakukan pemberontakan mematikan selama tiga dekade di tenggara Turki.

Pejabat Turki mengatakan operasi tersebut kemungkinan akan berlanjut ke Manbij.

Operasi militer Turki ini bisa menyulitkan upaya Turki untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. Moskow akan menuntut PBB agar Turki menghentikan operasi militer tersebut seperti diungkapkan oleh seorang anggota komite keamanan parlemen Rusia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0846 seconds (0.1#10.140)