Takut Petaka Nuklir, Paus Sebut Insiden Nagasaki Sudah Cukup

Selasa, 16 Januari 2018 - 08:09 WIB
Takut Petaka Nuklir,...
Takut Petaka Nuklir, Paus Sebut Insiden Nagasaki Sudah Cukup
A A A
ROMA - Paus Fransiskus, pemimpin Vatikan mengaku takut dengan potensi perang nuklir yang bisa memicu petaka di dunia. Dia mengatakan, satu insiden penjatuhan bom nuklir di Nagasaki, Jepang, saat Perang Dunia II sudah cukup.

Ketakutan Paus muncul setelah Hawaii mengeluarkan peringatan adanya serangan rudal balistik dari luar pekan lalu, meski peringatan itu ternyata palsu akibat keteledoran petugas manajemen darurat.

Kecemasan Paus itu juga disuarakan ketika ditanya wartawan terkait potensi perang nuklir yang melibatkan Korea Utara. ”Saya pikir kita berada pada batas yang paling... Saya benar-benar takut akan hal ini. Satu kecelakaan cukup untuk mengendap sesuatu,” ujar Paus Fransiskus.

Dia tidak secara eksplisit menyebutkan kejadian di Hawaii, ataupun retorika bombastis antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Saat dalam perjalanan ke Amerika Selatan untuk kunjungan enam harinya, staf Paus membagikan sebuah foto yang diambil setelah serangan nuklir AS di Kota Nagasaki, Jepang pada tahun 1945. Dalam foto itu, seorang anak laki-laki menggendong saudara laki-lakinya yang telah meninggal di pundaknya.

”Saya tergerak saat melihat ini. Satu-satunya hal yang dapat saya pikirkan untuk menambahkan adalah kata-kata ‘buah perang’,” kata Paus, mengacu pada sebuah judul yang telah dia tulis di bagian belakang foto itu.

”Saya ingin dicetak ulang dan didistribusikan karena gambar seperti ini bisa lebih menggerakkan daripada seribu kata. Itulah sebabnya saya ingin membaginya dengan Anda,” lanjut Paus Fransiskus, seperti dikutip Russia Today, Selasa (16/1/2018).

Pada bulan November, pemimpin umat Katolik berusia 81 tahun asal Argentina ini mengecam penimbunan senjata nuklir, bahkan dengan alasan sebagai pencegah sekalipun.

Menjelang kunjungan Paus, serangkaian serangan bom mengguncang Ibu Kota Chile, Santiago. Gelombang serangan bom itu disusul demonstrasi, ancaman dan kekerasan, di mana tiga gereja di kota itu dirusak. Salah satu dinding gereja juga ditulisi pesan ancaman.

”Paus Francis, bom berikutnya akan ada di jubah Anda. Kami tidak akan pernah tunduk pada dominasi yang ingin Anda lakukan terhadap tubuh, gagasan dan tindakan kami, karena kami dilahirkan bebas untuk memilih jalan yang ingin kami ambil,” bunyi pesan yang ditulis dalam bahasa Spanyol, seperti dilaporkan The Catholic Herald.
(mas)
Berita Terkait
Korut Ancam Akhiri Amerika...
Korut Ancam Akhiri Amerika Serikat dengan Senjata Nuklir
Amerika Serikat Prediksi...
Amerika Serikat Prediksi Korea Utara Siap Tes Nuklir Bulan Ini
Korea Utara Gelar Latihan...
Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
Korea Utara Sebut Perang...
Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah Dekat
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Digertak 2 Pesawat Pengebom...
Digertak 2 Pesawat Pengebom B-1 Amerika Serikat, Begini Respons Korea Utara
Berita Terkini
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
1 jam yang lalu
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
2 jam yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
5 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
6 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
8 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
9 jam yang lalu
Infografis
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Musuh Zionis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved