Drone Bawah Laut Rusia Mampu Bawa Nuklir 100 Megaton

Senin, 15 Januari 2018 - 21:45 WIB
Drone Bawah Laut Rusia Mampu Bawa Nuklir 100 Megaton
Drone Bawah Laut Rusia Mampu Bawa Nuklir 100 Megaton
A A A
WASHINGTON - Sebuah dokumen Pentagon yang bocor ke media mengungkap bahwa Rusia memiliki sebuah kendaraan nirawak (drone) bawah laut yang mampu membawa hulu ledak nuklir 100 megaton.

Dokumen Pentagon tentang “Nuclear Posture Review” itu lengkap dengan data grafis kendaraan autonomous underwater vehicle (AUV) tersebut. Pentagon telah mengonfirmasi dokumen yang bocor itu asli.

Pejabat Pentagon memperingatkan dalam tinjauannya itu bahwa Rusia telah secara aktif melakukan diversifikasi kemampuan nuklirnya.

Selain modernisasi ”warisan” sistem nuklir Soviet, Rusia sedang mengembangkan dan mengerahkan hulu ledak nuklir dan peluncur baru. Upaya ini mencakup beberapa peningkatan untuk setiap kaki triad nuklir Rusia dari pesawat pembom strategis, rudal berbasis laut dan rudal berbasis darat.

Rusia juga mengembangkan setidaknya dua sistem jangkauan antarbenua baru, kendaraan luncur hipersonik dan torpedo bawah laut bertenaga nuklir antarbenua yang baru.

Dokumen draf review itu diperoleh dan dipublikasikan oleh Huffington Post. Dalam sebuah pernyataan, Pentagon tidak menyangkal bahwa rancangan tersebut memang asli.

“Diskusi kami telah kuat dan beberapa draf telah ditulis. Namun, Nuclear Posture Review belum selesai dan pada akhirnya akan ditinjau dan disetujui oleh Presiden dan Menteri Pertahanan. Seperti menyangkut hal umum, kami tidak membahas pra-keputusan, draf salinan strategi dan ulasan,” bunyi pernyataan Pentagon, yang dikutip Newsweek, Senin (15/1/2018).

Seperti outline yang dibuat Valerie Insinna dari Defense News, kendaraan nirawak Rusia yang secara resmi dikenal sebagai Ocean Multipurpose System Status-6 dan dijuluki "Kanyon" oleh Pentagon, dilaporkan diuji pada November 2016.

AUV ini diluncurkan dari kapal selam Sarov-class yang digunakan untuk menguji dan memvalidasi teknologi baru, seperti yang dilaporkan oleh Washington Free Beacon pada Desember 2016. Laporan media Washington itu juga mengutip sumber-sumber Pentagon yang tidak disebutkan namanya.

Pentagon sendiri belum secara terbuka mengonfirmasi adanya Status-6 sebelum laporan Huffington Post terkait Nuclear Posture Review bocor.

Menurut laporan media-media Rusia, Status-6 memiliki jarak 6.200 mil, kecepatan tertinggi melebihi 56 knot dan bisa turun sampai kedalaman 3.280 kaki di bawah permukaan laut.

Dibangun oleh Rubin Design Bureau, produsen kapal selam terbesar di Rusia, kendaraan itu dirancang untuk diluncurkan dari setidaknya dari kapal selam nuklir dengan tipe yang berbeda, termasuk Oscar-class, yang dapat membawa empat kendaraan Status-6 secara bersamaan.

Meski telah membuat ulasan tentang AUV Rusia yang mampu membawa hulu ledak nuklir 100 megaton, Pentagon belum menunjukkan minat untuk mengembangkan kendaraan nirawak bawah laut serupa sebagai tandingan.

Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar tentang ulasan teknologi senjata bawah laut yang dikaji Pentagon.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4018 seconds (0.1#10.140)