Ingin Dipecat, 71 Masinis Belgia Lambatkan Kereta seperti 'Siput'
A
A
A
BRUSSELS - Sebuah kereta api di Belgia baru-baru melaju dengan sangat lambat seperti "siput" yang membuat para penumpang frustrasi. Rupanya, itu sengaja dilakukan masinis agar dia dipecat karena terlibat sengketa dengan perusahaan kereta api milik negara, SCNB.
Parahnya lagi, bukan satu masinis saja yang sengaja melambatkan laju keretanya. Ada sekitar 70 masinis lain yang melakukan hal serupa karena mengetahui kontrak kerja mereka dengan SCNB “digantung” hingga satu tahun.
Salah satu masinis, Cédric Grumiaux, baru-baru ini mengakui kepada wartawan bahwa dia sengaja menunda laju kereta dari kecepatan normalnya menjadi kecepatan seperti siput karena dia ingin dipecat perusahaan.
Grumiaux meluncurkan apa yang dia sebut ”Opération Escargot” dalam upaya untuk dipecat dari pekerjaannya setelah menerima tawaran yang lebih baik dari perusahaan saingan.
”Kami adalah sekelompok masinis yang telah menyerahkan pemberitahuan dan kami mencoba untuk menarik perhatian manajemen kami terkait periode pemberitahuan (kontrak kerja) satu tahun,” kata Grumiaux kepada radio RTL, yang dikutip Senin (15/1/2018).
”Kami tahu betul bahwa dengan melakukan tindakan seperti ini, dan jika kami berbicara dengan pers seperti yang saya lakukan, akan ada ancaman dipecat,” ujar dia.
”Itulah sebabnya saya melakukan apa yang saya lakukan. Tidak ada cara lain untuk memberi tekanan pada manajemen,” imbuh dia.
Menurut laporan The Guardian, serikat masinis kereta Belgia telah mengungkapkan ada 10 persen masinis SCNB yang keluar dari perusahaan tersebut. Mereka memilih hengkang setelah perusahaan asing dan swasta yang jadi pesaing telah menawarkan gaji lebih banyak dan kondisi yang lebih baik kepada para masinis.
Meski demikian, Grumiaux meminta maaf kepada para pelancong setelah mengakui bahwa dia sengaja melambatkan kereta yang melaju dari Mons ke Liège selama 38 menit pada minggu ini.
Menurutnya, peraturan kerja di SCNB saat ini tidak adil. ”Keamanannya dijamin, kami tidak mengganggu rekan kerja, ada orang yang terlambat datang, saya minta maaf untuk itu,” katanya kepada penyiar RTL.
”Yang terjadi adalah mereka mengubah peraturan selama kompetisi (kerja) berlangsung. Dari satu bulan sampai satu tahun, itu tidak adil.”
"Saya mengerti bahwa saya mengambil risiko penalti, secara teori mereka bisa memecat saya segera, tapi Anda akan mengerti bahwa pilihan ini tidak membuat saya khawatir,” ujarnya.
SCNB mengonfirmasi masalah sengketa dengan para masinis tersebut. Seorang juru bicara SCNB mengatakan bahwa para masinis tersebut secara efektif menahan penumpang layaknya sandera.
Juru bicara tersebut membela periode pemberitahuan kontrak kerja hingga satu tahun yang kontroversial. Menurutnya, para masinis SCNB dilatih selama 18 bulan. ”Jadi masuk akal untuk melindungi dari pensiun dini,” kata juru bicara perusahaan itu.
Parahnya lagi, bukan satu masinis saja yang sengaja melambatkan laju keretanya. Ada sekitar 70 masinis lain yang melakukan hal serupa karena mengetahui kontrak kerja mereka dengan SCNB “digantung” hingga satu tahun.
Salah satu masinis, Cédric Grumiaux, baru-baru ini mengakui kepada wartawan bahwa dia sengaja menunda laju kereta dari kecepatan normalnya menjadi kecepatan seperti siput karena dia ingin dipecat perusahaan.
Grumiaux meluncurkan apa yang dia sebut ”Opération Escargot” dalam upaya untuk dipecat dari pekerjaannya setelah menerima tawaran yang lebih baik dari perusahaan saingan.
”Kami adalah sekelompok masinis yang telah menyerahkan pemberitahuan dan kami mencoba untuk menarik perhatian manajemen kami terkait periode pemberitahuan (kontrak kerja) satu tahun,” kata Grumiaux kepada radio RTL, yang dikutip Senin (15/1/2018).
”Kami tahu betul bahwa dengan melakukan tindakan seperti ini, dan jika kami berbicara dengan pers seperti yang saya lakukan, akan ada ancaman dipecat,” ujar dia.
”Itulah sebabnya saya melakukan apa yang saya lakukan. Tidak ada cara lain untuk memberi tekanan pada manajemen,” imbuh dia.
Menurut laporan The Guardian, serikat masinis kereta Belgia telah mengungkapkan ada 10 persen masinis SCNB yang keluar dari perusahaan tersebut. Mereka memilih hengkang setelah perusahaan asing dan swasta yang jadi pesaing telah menawarkan gaji lebih banyak dan kondisi yang lebih baik kepada para masinis.
Meski demikian, Grumiaux meminta maaf kepada para pelancong setelah mengakui bahwa dia sengaja melambatkan kereta yang melaju dari Mons ke Liège selama 38 menit pada minggu ini.
Menurutnya, peraturan kerja di SCNB saat ini tidak adil. ”Keamanannya dijamin, kami tidak mengganggu rekan kerja, ada orang yang terlambat datang, saya minta maaf untuk itu,” katanya kepada penyiar RTL.
”Yang terjadi adalah mereka mengubah peraturan selama kompetisi (kerja) berlangsung. Dari satu bulan sampai satu tahun, itu tidak adil.”
"Saya mengerti bahwa saya mengambil risiko penalti, secara teori mereka bisa memecat saya segera, tapi Anda akan mengerti bahwa pilihan ini tidak membuat saya khawatir,” ujarnya.
SCNB mengonfirmasi masalah sengketa dengan para masinis tersebut. Seorang juru bicara SCNB mengatakan bahwa para masinis tersebut secara efektif menahan penumpang layaknya sandera.
Juru bicara tersebut membela periode pemberitahuan kontrak kerja hingga satu tahun yang kontroversial. Menurutnya, para masinis SCNB dilatih selama 18 bulan. ”Jadi masuk akal untuk melindungi dari pensiun dini,” kata juru bicara perusahaan itu.
(mas)