Siswi di Kanada Diserang dengan Gunting Gara-gara Pakai Jilbab
A
A
A
OTTAWA - Polisi Kanada sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan kebencian setelah seorang pria mencoba memotong jilbab dari seorang gadis muda.
Khawlah Noman (11) sedang berjalan ke sekolah bersama kakaknya di Toronto saat mereka mengatakan seorang pria muncul di belakangnya dengan gunting. Noman mengatakan bahwa dia menjerit dan penyerangnya berlari, hanya untuk kembali, menarik kerudungnya dan memotong jilbabnya.
Polisi menggambarkan penyerang tersebut sebagai orang Asia, berusia antara 20-30 tahun, tinggi 173 cm lebih, berbadan kurus.
Saudara Noman mengatakan laki-laki tersebut memiliki rambut hitam dengan poni lurus hingga alis, kumis tipis dan berkacamata hitam. Dia digambarkan mengenakan sweter berkerudung hitam dengan tudung, celana hitam dan sarung tangan cokelat.
Noman pun mengirim pesan kepada penyerangnya saat jumpa pers di Pauline Johnson Junior Public School
"Apa yang Anda lakukan benar-benar salah. Anda seharusnya tidak bertindak seperti ini, dan terutama, saya anak-anak," kata gadis itu seperti dikutip dari BBC, Sabtu (13/1/2018).
Khawlah mengatakan bahwa dia sekarang "sebenarnya sangat takut" untuk berjalan ke sekolah.
Sementara Ibu Khawlah mengatakan kepada media bahwa serangan tersebut bukanlah tindakan seorang warga Kanada.
Insiden tersebut telah mengilhami mengalirkan sejumlah dukungan, termasuk dari Perdana Menteri Justin Trudeau.
"Hatiku bersama gadis muda yang diserang, sepertinya untuk agamanya. Saya tidak bisa membayangkan betapa takutnya dia," kata Trudeau.
"Saya ingin dia dan keluarga serta teman dan masyarakatnya tahu bahwa itu bukanlah sifat warga Kanada," tegasnya.
Khawlah Noman (11) sedang berjalan ke sekolah bersama kakaknya di Toronto saat mereka mengatakan seorang pria muncul di belakangnya dengan gunting. Noman mengatakan bahwa dia menjerit dan penyerangnya berlari, hanya untuk kembali, menarik kerudungnya dan memotong jilbabnya.
Polisi menggambarkan penyerang tersebut sebagai orang Asia, berusia antara 20-30 tahun, tinggi 173 cm lebih, berbadan kurus.
Saudara Noman mengatakan laki-laki tersebut memiliki rambut hitam dengan poni lurus hingga alis, kumis tipis dan berkacamata hitam. Dia digambarkan mengenakan sweter berkerudung hitam dengan tudung, celana hitam dan sarung tangan cokelat.
Noman pun mengirim pesan kepada penyerangnya saat jumpa pers di Pauline Johnson Junior Public School
"Apa yang Anda lakukan benar-benar salah. Anda seharusnya tidak bertindak seperti ini, dan terutama, saya anak-anak," kata gadis itu seperti dikutip dari BBC, Sabtu (13/1/2018).
Khawlah mengatakan bahwa dia sekarang "sebenarnya sangat takut" untuk berjalan ke sekolah.
Sementara Ibu Khawlah mengatakan kepada media bahwa serangan tersebut bukanlah tindakan seorang warga Kanada.
Insiden tersebut telah mengilhami mengalirkan sejumlah dukungan, termasuk dari Perdana Menteri Justin Trudeau.
"Hatiku bersama gadis muda yang diserang, sepertinya untuk agamanya. Saya tidak bisa membayangkan betapa takutnya dia," kata Trudeau.
"Saya ingin dia dan keluarga serta teman dan masyarakatnya tahu bahwa itu bukanlah sifat warga Kanada," tegasnya.
(ian)