Bantu Deportasi Imigran, Warga Israel Dibayar Ratusan Juta

Kamis, 11 Januari 2018 - 09:26 WIB
Bantu Deportasi Imigran, Warga Israel Dibayar Ratusan Juta
Bantu Deportasi Imigran, Warga Israel Dibayar Ratusan Juta
A A A
TEL AVIV - Israel merekrut dan menawarkan gaji kepada warganya guna membantu pemerintah untuk mendeportasi pencari suaka. Begitu laporan yang diturunkan media Israel, Haaretz.

Warga Israel akan mendapat bayaran hingga Rp116 juta lebih jika bersedia menjadi "inspektur" untuk unit yang mengelola permintaan suaka. Hal itu tertuang dalam pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel.

Iklan pekerjaan Kementerian itu juga menyatakan bahwa mereka mencari 100 inspektur dengan kontrak sementara selama dua tahun mulai bulan Maret 2018. Mereka juga mencari 40 penyidik untuk memeriksa dan memantau permintaan perncari suaka dan keberadaannya seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (11/1/2018).

Pekan lalu, Otorita Israel mengumumkan akan mengevakuasi pusat penahanan Holot di selatan dalam beberapa bulan mendatang. Pencari suaka yang berada di pusat tahanan itu diberi tahu bahwa mereka harus meninggalkan negara tersebut atau menghadapi penahanan tanpa batas waktu, menurut Haaretz.

Pemerintah juga akan menawarkan insentif tunai melalui program repatriasi yang disebut "Assisted Voluntary Return." Program ini menawarkan untuk membantu pencari suaka - disebut sebagai "penyusup" - dengan membeli tiket pesawat, mendapatkan dokumen perjalanan, perlindungan dari penangkapan dan uang sebesar Rp46 juta lebih

Program ini berlaku untuk warga Sudan, Eritrea, Pantai Gading, Ethiopia, dan negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Jika pencari suaka tidak pergi dalam waktu tiga bulan, program tersebut juga menentukan "tindakan penegakan hukum" yang akan diambil.

Badan pengungsi PBB menyatakan keprihatinan serius atas keputusan Israel untuk secara paksa memindahkan pengungsi pada hari Selasa. Badan tersebut mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi 80 kasus di mana pencari suaka yang direlokasi oleh Israel "mempertaruhkan nyawa mereka" dengan menempuh perjalanan berbahaya untuk mencapai tujuan berikutnya.

"Komisi Tinggi untuk Pengungsi PBB siap untuk bekerja sama dengan Israel untuk menemukan solusi alternatif bagi kebutuhan perlindungan pencari suaka, sesuai dengan standar internasional," kata juru bicara agensi tersebut William Spindler.

Israel telah menjadi tempat penampungan sementara bagi masuknya ribuan pencari suaka dari negara-negara yang dilanda perang seperti Sudan dan Eritrea.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6429 seconds (0.1#10.140)
pixels