Hujan Deras, Singapura Terendam Banjir

Selasa, 09 Januari 2018 - 10:50 WIB
Hujan Deras, Singapura Terendam Banjir
Hujan Deras, Singapura Terendam Banjir
A A A
SINGAPURA - Hujan deras mengakibatkan banjir di sebagian wilayah Singapura Timur. Banjir tersebut cepat surut hanya setelah beberapa jam.

Menurut Badan Air Nasional Public Utilities Board (PUB) menyatakan banjir terjadi di sembilan lokasi. Lokasi tersebut antara lain Jalan Nipah, perempatan Sims Avenue dan Eunos Road 8, serta Tanjong Katong Road. PUB juga mengeluarkan peringatan banjir di Arumugam Road, pertigaan Bedok, Jalan Upper Changi, perempatan Upper Changi Road dan Bedok NorthAvenue4, serta perempatan Tampines Avenue 12. Banjir tersebut terjadi pada pukul 08.00 dan 08.30.

Banjir itu surut sekitar pukul 10.25 pagi. Hujan deras yang terjadi kemarin pagi di sebagian wilayah Singapura menjadi penyebab utama banjir. Hujan paling deras tercatat di Kim Chuan Road dengan intensitas 118,8 mm pada pukul 06.20 dan 10.25 pagi.

“Banjir cepat disebabkan hujan deras di beberapa wilayah di Singapura Timur,” demikian keterangan PUB dilansir Channel News Asia . “Banjir itu surut antara 20 menit hingga satu jam,” kata PUB. Sebagai bentuk antisipasi, PUB mengirimkan tim ke lokasi banjir untuk menyelidiki penyebab banjir.

Tim tersebut juga ber gerak cepat menangani banjir dan berusaha mencegah tidak terulang kembali. PUB juga menyatakan risiko banjir besar karena Sungai Tongkang, Kallang, dan Bedok meluap.

“Selain hujan, kondisi cuaca basah diakibatkan musim hujan. Kemudian ditambah dengan angin bertiup dari Sumatera dan melalui Selat Malaka sehingga berdampak ke Singapura,” demikian keterangan PUB. Banyak warga Singapura yang berbagi foto dan video banjir tersebut di media sosial. Mereka berkisah tentang momen banjir yang jarang terjadi di negara itu.

Mereka juga mengkritik banjir tersebut yang tidak diantisipasi Pemerintah Singapura. Melvin Lau, sopir Uber mengungkapkan, dirinya sedang berkendara di Bedok North Avenue 4 sekitar pukul 09.00 pagi saat menghadapi banjir cepat.

“Mobil saya terjebak di tengah banjir. Saya langsung masuk ke gigi pertama dan bergerak pelan-pelan keluar zona banjir,” ungkap Lau ke pada Channel News Asia.

Akibat banjir tersebut, kecelakaan lalu lintas juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di Singapura. Namun, tidak ada korban tewas akibat banjir itu.

Pemerintah Singapura juga tidak mengonfirmasi ada korban jiwa terkait insiden banjir kemarin. Seorang warga pensiunan, Lim mengungkapkan, banjir kali ini merupakan paling parah dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya.

“Saya tinggal di sini selama 30 tahun. Ini me rupakan banjir terburuk yang pernah saya alami,” ung kap pria yang berusia 67 tahun itu. Mohammad Firdaus, 33, mengungkapkan, banjir di Upper Changi Road dan Changi South Lane hingga selutut orang dewasa. Hanya bus dan truk yang bisa melewati genang an banjir tersebut.

Sebuah mobil terjebak di jalanan yang banjir. “Ini pertama kali saya me lihat banjir yang sangat buruk,” ujarnya. Sopir yang tidak beruntung adalah Ricky Ng, 50, karena mobilnya terjebak banjir di Bedok North Avenue 4 sekitar pukul 8.45 pagi.

“Mesin tiba-tiba mati dan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura mendorong mobil saya. Sekitar 10 mobil lainnya juga mogok,” ungkap Ricky, kepala sebuah perusahaan teknologi informasi itu.

Banjir juga melanda Ang Mo Kio Avenue 4 setelah hujan deras. “Akibat banjir, saya melepas sepatu dan berjalan telanjang kaki,” ucap Gary Haris, 43, manajer pengembangan bisnis dilansir The Straits Times.

PUB menyarankan warga Singapura menghindari per jalanan menuju wilayah yang dilanda banjir. Mereka juga meminta masyarakat mendengarkan siaran radio dan mengecek media sosial milik PUB atau aplikasi MyWaters untuk mengetahui informasi tentang banjir.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Singapura, cuaca hujan diperkirakan akan terjadi hingga pertengahan Januari. “Hujan diperkirakan mengalami intensitas tinggi dan di atas normal,” demikian prediksi mereka.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, banjir memang kerap melanda Singapura. Tahun lalu, Singapura mengalami banjir selama 14 hari di bandingkan pada 2016 sebanyak 10 dan 2015 mencapai 6 hari. Jumlah itu memang mengalami penurunan jika di ban dingkan pada 2013 karena banjir selama 36 hari.

Sebagai antisipasi mencegah banjir, Singapura memperkuat perlindungan terhadap perubahan iklim. Pasalnya, Singapura terletak di jalur khatulistiwa kena siklon tropis kerap menyebabkan bencana.

Selain itu, ancaman kenaikan permukaan air laut juga bisa menyebabkan banjir dan erosi. Langkah itu dilaksanakan oleh Otoritas Konstruksi dan Pembangunan (BCA) Singapura. Sebenarnya Singapura sudah melakukan sejumlah strategi untuk mencegah kenaikan air laut dan erosi yang bisa menyebabkan banjir. Mereka memberlakukan tingkat reklamasi setinggi 3 hingga 4 meter di atas permukaan air laut. Mereka juga sudah menyiapkan din ding beton dan batu di 70% wilayah perairan Singapura. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3214 seconds (0.1#10.140)