Merkel Optimistis Bangun Koalisi
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku optimistis perundingan koalisi pemerintahan antara konservatif dan Partai Sosial Demokrat (SPD).
SPD menyatakan sepakat bergabung dengan koalisi bersama Merkel setelah perundingan yang berlangsung selama lima hari untuk menghidupkan kembali ”koalisi besar” yang memerintah Jerman sejak 2013. Dengan kehadiran SPD, Merkel akan membentuk pemerintahan paling stabil di Eropa dan melanjutkan kekuasaannya.
”Partai-partai telah bekerja keras untuk menghadapi banyak tantangan dan halangan yang akan ditangani dengan cepat,” ungkap Merkel saat tiba di kantor pusat SPD kemarin.
”Saya pikir perundingan itu akan sukses,” jelasnya dilansir Reuters. Sebelumnya SPD mengungkapkan ingin menjadi oposisi setelah menghadapi pemilu terburuk sejak 1933. Tapi, intervensi presiden Jerman menjadikan SPD luluh dan mau bergabung dengan koalisi.
Pada hal, sebagian besar anggota SPD sebenarnya menentang ”koalisi besar” tersebut. Kelompok bernama ””NoGroKo”, yang berarti ”tidak ada koalisi besar”, dibentuk untuk menentang segala bentuk kerja sama dengan Merkel yang berakibat kehancuran suara SPD. ”Hasil perundingan dengan Merkel tidak jelas. Tapi, SPD akan masuk ke koalisi dengan konstruktif,” jelas pemimpin SPD Martin Schulz.
”Kita tidak akan menarik diri dari garis merah,” imbuhnya. Schulz mengungkapkan perundingan selama lima hari seharusnya bisa menemukan solusi bagi SPD untuk menemukan persamaan dalam membentuk koalisi pemerintahan. Keputusan untuk melanjutkan koalisi atau tidak akan ditentukan dalam Kongres SPD pada 21 Januari mendatang. Koalisi partai yang mendukung Merkel yakni CDU/CSU dengan SPD dikenal solid sebelumnya.
Namun, pendukung SPD menganggap koalisi itu justru menggerus suara pendukung mereka. Namun, koalisi itu dianggap sebagai penyelamat bagi Merkel untuk terus berkuasa kembali. Jajak pendapat untuk stasiun televisi ARD menunjukkan lebih dari separuh pemilih atau 52% mengaku skeptis dengan koalisi tersebut.
Kemudian, 45% responden tetap mendukung koalisi tersebut sebab SPD dan partai pendukung Merkel memiliki perbedaan dalam hal imigrasi, pajak, kesehatan, dan Eropa. ”Tidak ada anggota parlemen di negara bagi an North Rhine-Westphalia mendukung koalisi besar,” kata Ketua SPD North Rhine- Westphalia, Norbert Roemer.
Hal berbeda dengan lima tahun lalu kalau banyak anggota SPD mendukung koalisi besar tersebut. Kenapa? ”Tidak ada yang percaya lagi dengan Merkel,” jelas dia. Hal berbeda ditunjukkan partai pendukung Merkel, Kristen Demokrat (CDU). Petinggi CDU Volker Bouffier mengungkapkan partainya tetap ingin membentuk koalisi besar.
Kemudian, pemimpian Serikat Sosial Kristen (CSU) Horst Seehofer mengungkapkan perundingan dengan SPD memiliki ”semangat tinggi”. ”Semua partisipan dalam perundingan itu juga datang untuk memberikan dukungan pada kesepakatan,” katanya.
Dia juga sangat yakin jika semua partai akan menyepakati kesepakatan koalisi pemerintahan besar. ”Saya pikir kita akan mengelolanya dengan baik,” jelas Seehofer.
Dalam perundingan tersebut, semua partai sepakat agar pertemuan tersebut tertutup untuk media. Pertemuan tersebut akan selesai pada Kamis (11/1/2018). Jika negosiasi itu sukses, anggota SPD akan memproses dan melakukan pemungutan suara untuk menentukan koalisi ter sebut. Para pemimpin partai itu mulai menggelar pertemuan pada Rabu (3/1/2018) untuk mendiskusikan isu pendahuluan. Sejak itu atmosfer optimistis muncul. (Andika Hendra)
SPD menyatakan sepakat bergabung dengan koalisi bersama Merkel setelah perundingan yang berlangsung selama lima hari untuk menghidupkan kembali ”koalisi besar” yang memerintah Jerman sejak 2013. Dengan kehadiran SPD, Merkel akan membentuk pemerintahan paling stabil di Eropa dan melanjutkan kekuasaannya.
”Partai-partai telah bekerja keras untuk menghadapi banyak tantangan dan halangan yang akan ditangani dengan cepat,” ungkap Merkel saat tiba di kantor pusat SPD kemarin.
”Saya pikir perundingan itu akan sukses,” jelasnya dilansir Reuters. Sebelumnya SPD mengungkapkan ingin menjadi oposisi setelah menghadapi pemilu terburuk sejak 1933. Tapi, intervensi presiden Jerman menjadikan SPD luluh dan mau bergabung dengan koalisi.
Pada hal, sebagian besar anggota SPD sebenarnya menentang ”koalisi besar” tersebut. Kelompok bernama ””NoGroKo”, yang berarti ”tidak ada koalisi besar”, dibentuk untuk menentang segala bentuk kerja sama dengan Merkel yang berakibat kehancuran suara SPD. ”Hasil perundingan dengan Merkel tidak jelas. Tapi, SPD akan masuk ke koalisi dengan konstruktif,” jelas pemimpin SPD Martin Schulz.
”Kita tidak akan menarik diri dari garis merah,” imbuhnya. Schulz mengungkapkan perundingan selama lima hari seharusnya bisa menemukan solusi bagi SPD untuk menemukan persamaan dalam membentuk koalisi pemerintahan. Keputusan untuk melanjutkan koalisi atau tidak akan ditentukan dalam Kongres SPD pada 21 Januari mendatang. Koalisi partai yang mendukung Merkel yakni CDU/CSU dengan SPD dikenal solid sebelumnya.
Namun, pendukung SPD menganggap koalisi itu justru menggerus suara pendukung mereka. Namun, koalisi itu dianggap sebagai penyelamat bagi Merkel untuk terus berkuasa kembali. Jajak pendapat untuk stasiun televisi ARD menunjukkan lebih dari separuh pemilih atau 52% mengaku skeptis dengan koalisi tersebut.
Kemudian, 45% responden tetap mendukung koalisi tersebut sebab SPD dan partai pendukung Merkel memiliki perbedaan dalam hal imigrasi, pajak, kesehatan, dan Eropa. ”Tidak ada anggota parlemen di negara bagi an North Rhine-Westphalia mendukung koalisi besar,” kata Ketua SPD North Rhine- Westphalia, Norbert Roemer.
Hal berbeda dengan lima tahun lalu kalau banyak anggota SPD mendukung koalisi besar tersebut. Kenapa? ”Tidak ada yang percaya lagi dengan Merkel,” jelas dia. Hal berbeda ditunjukkan partai pendukung Merkel, Kristen Demokrat (CDU). Petinggi CDU Volker Bouffier mengungkapkan partainya tetap ingin membentuk koalisi besar.
Kemudian, pemimpian Serikat Sosial Kristen (CSU) Horst Seehofer mengungkapkan perundingan dengan SPD memiliki ”semangat tinggi”. ”Semua partisipan dalam perundingan itu juga datang untuk memberikan dukungan pada kesepakatan,” katanya.
Dia juga sangat yakin jika semua partai akan menyepakati kesepakatan koalisi pemerintahan besar. ”Saya pikir kita akan mengelolanya dengan baik,” jelas Seehofer.
Dalam perundingan tersebut, semua partai sepakat agar pertemuan tersebut tertutup untuk media. Pertemuan tersebut akan selesai pada Kamis (11/1/2018). Jika negosiasi itu sukses, anggota SPD akan memproses dan melakukan pemungutan suara untuk menentukan koalisi ter sebut. Para pemimpin partai itu mulai menggelar pertemuan pada Rabu (3/1/2018) untuk mendiskusikan isu pendahuluan. Sejak itu atmosfer optimistis muncul. (Andika Hendra)
(nfl)