Prancis Desak Saudi Cabut Blokade di Yaman
A
A
A
PARIS - Prancis mendesak Arab Saudi untuk segera mencabut blokade secara penuh terhadap Yaman. Saudi, dan koalisi yang mereka pimpin memberlakukan blokade ekonomi terhadap Yaman, yang membuat wilayah itu kesulitan mendapatkan akses terhadap bahan pangan.
Desakan tersebut disampaikan saat terjadi pembicaraan melalui telepon antara Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud. Pembicaraan itu diketahui berlangsung pada akhir pekan lalu.
Seorang sumber di istana Elysee, yang merupakan istana kepresidenan Prancis menuturkan, dalam pembicaraan itu Macron meminta Raja Salman sepenuhnya mencabut blokade terhadap Yaman dan menyatakan blokade itu telah menyebabkan bencana kelaparan di negara tersebut.
"Presiden menyatakan keprihatinan yang kuat tentang bencana kemanusiaan di Yaman, dan meminta Raja Saudi untuk mencabut sepenuhnya blokade tersebut untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan, dan barang komersial masuk ke Yaman," kata sumber itu yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/12).
Blokade terhadap Yaman mulai diberlakukan sejak 4 November lalu, dimana akses terhadap seluruh bandara dan pelabuhan ditutup, baik untuk kegiatan komersil, ataupun bantuan kemanusiaan. Blokade ini merupakan tanggapan atas serangan rudal yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi ke bandara internasional Riyadh.
Saudi, dan anggota koalisi yang mereka pimpin pada akhir November mulai melonggarkan blokde terhadap Yaman, dengan membuka kembali akses ke pelabuhan Hodeida dan bandara Sanaa.
Pelonggaran blokade ini dilakukan setelah selama berminggu-minggu badan-badan PBB dan kelompok kemanusiaan memperingatkan bahwa blokade telah menyebabkan kelaparan massal di negara tersebut.
Desakan tersebut disampaikan saat terjadi pembicaraan melalui telepon antara Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud. Pembicaraan itu diketahui berlangsung pada akhir pekan lalu.
Seorang sumber di istana Elysee, yang merupakan istana kepresidenan Prancis menuturkan, dalam pembicaraan itu Macron meminta Raja Salman sepenuhnya mencabut blokade terhadap Yaman dan menyatakan blokade itu telah menyebabkan bencana kelaparan di negara tersebut.
"Presiden menyatakan keprihatinan yang kuat tentang bencana kemanusiaan di Yaman, dan meminta Raja Saudi untuk mencabut sepenuhnya blokade tersebut untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan, dan barang komersial masuk ke Yaman," kata sumber itu yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/12).
Blokade terhadap Yaman mulai diberlakukan sejak 4 November lalu, dimana akses terhadap seluruh bandara dan pelabuhan ditutup, baik untuk kegiatan komersil, ataupun bantuan kemanusiaan. Blokade ini merupakan tanggapan atas serangan rudal yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi ke bandara internasional Riyadh.
Saudi, dan anggota koalisi yang mereka pimpin pada akhir November mulai melonggarkan blokde terhadap Yaman, dengan membuka kembali akses ke pelabuhan Hodeida dan bandara Sanaa.
Pelonggaran blokade ini dilakukan setelah selama berminggu-minggu badan-badan PBB dan kelompok kemanusiaan memperingatkan bahwa blokade telah menyebabkan kelaparan massal di negara tersebut.
(esn)