Setahun Pembebasan, Sinterklas Cilik Ramaikan Jalan Aleppo saat Natal

Rabu, 27 Desember 2017 - 14:54 WIB
Setahun Pembebasan, Sinterklas Cilik Ramaikan Jalan Aleppo saat Natal
Setahun Pembebasan, Sinterklas Cilik Ramaikan Jalan Aleppo saat Natal
A A A
DAMASKUS - Puluhan anak-anak yang mengenakan kostum merah putih Sinterklas menari-nari di sekitar pohon cemara saat umat Kristiani di Aleppo merayakan Natal. Ini adalah sebuah adegan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya setahun yang lalu di bawah pendudukan ISIS.

Dua pertiga dari populasi Kristen Aleppo yang mencapai 150 ribu orang telah melarikan diri selama perang kota itu. Namun perayaan Natal tahun ini sangat mewah. Kota itu diterangi lampy dan pohon Natal dipasang di dalam lapangan.

Orang-orang mengunjungi gereja-gereja, beberapa di antaranya secara ajaib bertahan di kota meskipun digunakan sebagai target oleh kelompok teroris Jabhat al-Nusra dan ISIS. Ada tawa dan musik di jalanan saat warga Aleppo saling mengucapkan selamat atas kelahiran Kristus.

Dikutip dari Russia Today, Rabu (27/12/2017), sejumlah foto anak-anak yang terlihat gembira dengan kostum merah putih dan topi Sinterklas tengah menari-nari di Aleppo telah diunggah oleh banyak orang di media sosial. Foto-foto serupa juga diambil di kota Mahardah di Suriah utara, yang memiliki populasi mayoritas penduduk Kristen.

Warga Aleppo turun ke jalan meski kota tersebut dikepung oleh teroris pada hari Kamis, ketika itu menandai satu tahun sejak pembebasan. Menurut kantor berita SANA, ada enam korban dalam serangan tersebut, termasuk dua gadis berusia enam dan 13 tahun, yang meninggal dunia.

Kelompok jihad dan militan diusir dari Aleppo pada bulan Desember 2016 sebagai akibat dari serangan besar-besaran oleh tentara Suriah dan pasukan pro-pemerintah, yang didukung oleh serangan udara Rusia. Sebelumnya, kota ini terbelah antara faksi-faksi yang bertikai karena bagian barat dikendalikan oleh pihak berwenang dan bagian timur yang ditempati oleh oposisi, dengan kehadiran Jabhat al-Nusra atau Front al-Nusra yang kuat.

Militan tersebut sering dikepung di Aleppo barat dan mencegah penduduk melarikan diri dari wilayah yang berada di bawah kendali mereka dengan ancaman, tembakan penembak jitu dan eksekusi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7780 seconds (0.1#10.140)