Sakit Tak Dapat Disembuhkan, Mantan Diktator Peru Diampuni

Selasa, 26 Desember 2017 - 13:35 WIB
Sakit Tak Dapat Disembuhkan,...
Sakit Tak Dapat Disembuhkan, Mantan Diktator Peru Diampuni
A A A
LIMA - Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski mengampuni mantan Presiden Alberto Fujimori pada Minggu (24/12/2017) waktu lokal hingga memicu unjuk rasa jalanan, Senin (25/12/2017). Bentrok terjadi antara demonstran dan aparat keamanan setelah keputusan Kuczynski tersebut.

Keputusan Kuczynski itu membersihkan Fujimori dari semua dakwaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat pemerintahan sayap kanan berkuasa sejak 1990 hingga 2000. Langkah tersebut dapat mengubah peta politik dan aliansi di negara itu. Sedikitnya dua menteri dalam kabinet Kuczynski keberatan dengan keputusan itu dan menyatakan hendak mundur. "Kuczynski kemungkinan merombak kabinetnya paling cepat pekan ini," ungkap sumber pemerintahan Peru seperti dikutip kantor berita Reuters.

Dua anggota parlemen dari partai berkuasa mengundurkan diri dan menyusun langkah selanjutnya. Kuczynski merupakan mantan bankir Wall Street yang saat kampanye menyatakan tidak akan mengampuni Fujimori. Meski demikian, dia mengubah keputusannya berdasarkan catatan medis yang menyatakan Fujimori mengalami penyakit degeneratif, progresif, dan tak dapat disembuhkan. Pada Minggu (24/12/2017), Fujimori dibawa ke rumah sakit dari penjaranya dengan ambulans untuk perawatan tekanan darah rendah dan detak jantung tidak normal.

Meski demikian banyak warga Peru menilai pengampunan itu bagian dari kompensasi. Tiga bulan sebelumnya, para pendukung Fujimori yang dipimpin putranya di parlemen, Kenji, menyelamatkan Kuczynski dari voting di kongres yang hampir memecatnya. Dalam video yang dirilis Kenji di media sosial, Fujimori yang telah beruban terhubung dengan tabung-tabung di rumah sakit. Fujimori tampak tersenyum setelah membaca pengumuman Kuczynski yang mengampuninya melalui telepon seluler dengan Kenji.

"Untuk menyelamatkan kulitnya sendiri dia membuat kesepakatan dengan para pendukung Fujimori untuk mengampuni pembunuh korup," ungkap Veronika Mendoza, pemimpin sayap kiri yang bertarung melawan Kuczynski pada pemilu presiden tahun lalu.

Pemerintahan sayap kanan tengah Kuczynski berulang kali menyangkal bahwa ampunan untuk Fujimori merupakan bagian dari negosiasi politik. Fujimori merupakan tokoh kontroversial di Peru. Meski banyak yang menganggapnya diktator korup, ada juga yang menganggapnya berhasil mengakhiri krisis ekonomi dan pemberontakan sayap kiri saat berkuasa. "Dia presiden terbaik yang pernah dimiliki Peru," ungkap Maria Luisa Cuculiza, teman dan mantan menteri era Fujimori.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0777 seconds (0.1#10.140)