Ramalan Baba Vanga: 2 Peristiwa Besar 2018 Ubah Dunia
A
A
A
SOFIA - Baba Vanga, seorang mistikus buta asal Bulgaria diklaim para pengikutnya telah meramalkan dua peristiwa besar yang mengubah dunia akan terjadi pada tahun 2018.
Dua kejadian besar itu adalah China mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai “kekuatan super” dan bentuk energi baru akan ditemukan di Venus.
Baba Vanga yang meninggal tahun 1996 pada usia 85 tahun diklaim para pengikut dan kalangan ahli teori konspirasi telah membuat ramalan jitu puluhan tahun sebelum kejadian. Di antaranya, tragedi serangan 9/11 WTC AS, kebangkitan ISIS, Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) hingga tsunami Boxing Day.
Sebelum dia meninggal, Baba Vanga yang dijuluki sebagai “Nostradamus dari Balkan” telah meninggalkan prediksi sampai abad 51, saat dia yakin dunia akan berakhir alias kiamat.
Para pengikut Baba Vanga seperti dikutip The Sun, Senin (25/12/2017), mengaitkan pertumbuhan ekonomi China sejak tahun 1970 yang terus meningkat hingga sekarang sebagai kebenaran ramalan tersebut. Pada tahun 1970, kekuatan ekonomi China hanya 4,1 persen dari total ekonomi dunia, namun meningkat menjadi 15,6 persen pada tahun 2015 dan terus meningkat hingga kini.
Angka itu memang belum menyalip ekonomi AS, tapi diyakini Beijing segera menyalip Washington.
Pada tahun 2015 AS menyumbang 16,7 persen dari ekonomi dunia, namun diperkirakan akan turun menjadi 14,9 persen pada tahun 2025.
Sedangkan ramalan tentang temuan energi di Venus masih misterius. Terlebih, pada saat ini tidak ada negara yang berencana untuk mengirim misi luar angkasa.
Namun, The Parker Solar Probe, proyek dari astrofisika surya Eugene Parker, dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan Juli 2018 dan akan menyelidiki korona luar Matahari. Meskipun proyek Parker itu tidak melibatkan pendaratan kendaraan di Venus, dia akan menggunakan gaya gravitasi planet itu untuk mengelilingi Matahari.
Misi proyek Parker ini adalah untuk menentukan struktur medan magnet pada sumber angin Matahari, melacak aliran energi yang memanaskan plasma yang mengelilingi Matahari dan mengeksplorasi plasma berdebu serta pengaruhnya terhadap angin Matahari dan pembentukan partikel energik.
Ramalan legendaris Baba Vanga soal prediksi serangan 9/11 dilontarkan tahun 1989. Saat itu, mistikus buta ini mengklaim akan ada ”dua burung baja” yang akan menyerang Amerika.
“Horor, ngeri! Saudara-saudara Amerika akan jatuh setelah diserang oleh burung-burung baja. Serigala akan melolong di semak-semak, dan darah tak berdosa akan tercurah,” kata Baba Vanga pada tahun 1989 yang diyakini para pengikutnya sebagai kebenaran dari ramalan serangan dua pesawat yang dibajak pada 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar WTC.
Ramalan peristiwa masa depan lain dari Baba Vanga adalah akhir kelaparan dunia pada tahun 2028, koloni Mars pada tahun 2256 dan Bumi tidak dapat dihuni lagi alias kiamat pada tahun 2341.
Dua kejadian besar itu adalah China mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai “kekuatan super” dan bentuk energi baru akan ditemukan di Venus.
Baba Vanga yang meninggal tahun 1996 pada usia 85 tahun diklaim para pengikut dan kalangan ahli teori konspirasi telah membuat ramalan jitu puluhan tahun sebelum kejadian. Di antaranya, tragedi serangan 9/11 WTC AS, kebangkitan ISIS, Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) hingga tsunami Boxing Day.
Sebelum dia meninggal, Baba Vanga yang dijuluki sebagai “Nostradamus dari Balkan” telah meninggalkan prediksi sampai abad 51, saat dia yakin dunia akan berakhir alias kiamat.
Para pengikut Baba Vanga seperti dikutip The Sun, Senin (25/12/2017), mengaitkan pertumbuhan ekonomi China sejak tahun 1970 yang terus meningkat hingga sekarang sebagai kebenaran ramalan tersebut. Pada tahun 1970, kekuatan ekonomi China hanya 4,1 persen dari total ekonomi dunia, namun meningkat menjadi 15,6 persen pada tahun 2015 dan terus meningkat hingga kini.
Angka itu memang belum menyalip ekonomi AS, tapi diyakini Beijing segera menyalip Washington.
Pada tahun 2015 AS menyumbang 16,7 persen dari ekonomi dunia, namun diperkirakan akan turun menjadi 14,9 persen pada tahun 2025.
Sedangkan ramalan tentang temuan energi di Venus masih misterius. Terlebih, pada saat ini tidak ada negara yang berencana untuk mengirim misi luar angkasa.
Namun, The Parker Solar Probe, proyek dari astrofisika surya Eugene Parker, dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan Juli 2018 dan akan menyelidiki korona luar Matahari. Meskipun proyek Parker itu tidak melibatkan pendaratan kendaraan di Venus, dia akan menggunakan gaya gravitasi planet itu untuk mengelilingi Matahari.
Misi proyek Parker ini adalah untuk menentukan struktur medan magnet pada sumber angin Matahari, melacak aliran energi yang memanaskan plasma yang mengelilingi Matahari dan mengeksplorasi plasma berdebu serta pengaruhnya terhadap angin Matahari dan pembentukan partikel energik.
Ramalan legendaris Baba Vanga soal prediksi serangan 9/11 dilontarkan tahun 1989. Saat itu, mistikus buta ini mengklaim akan ada ”dua burung baja” yang akan menyerang Amerika.
“Horor, ngeri! Saudara-saudara Amerika akan jatuh setelah diserang oleh burung-burung baja. Serigala akan melolong di semak-semak, dan darah tak berdosa akan tercurah,” kata Baba Vanga pada tahun 1989 yang diyakini para pengikutnya sebagai kebenaran dari ramalan serangan dua pesawat yang dibajak pada 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar WTC.
Ramalan peristiwa masa depan lain dari Baba Vanga adalah akhir kelaparan dunia pada tahun 2028, koloni Mars pada tahun 2256 dan Bumi tidak dapat dihuni lagi alias kiamat pada tahun 2341.
(mas)