Pasukan Israel Tinju Wajah Wanita Tua saat Demo di Yerusalem
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan polisi Israel meninju wajah seorang wanita tua Palestina saat demonstrasi memanas di dekat Gerbang Damaskus, Yerusalem, pada hari Jumat. Demo “hari kemarahan” untuk memprotes pengakuan Amerika Serikat (AS) soal Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel tersebut juga menewaskan empat demonstran.
Pertengkaran seorang wanita tua dengan polisi Israel tersebut terjadi di tengah bentrok antara demonstran dengan pasukan polisi Israel usai salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Kedua kubu awalnya cekcok, termasuk melibatkan wanita tua Palestina tersebut. Namun, tiba-tiba seorang polisi Israel emosi dan meninju wajah wanita tersebut. Korban seketika tersungkur dan situasi semakin memanas.
Menurut polisi Israel, seperti dilansir Jerusalem Post, Sabtu (16/12/2017), dua pemrotes ditangkap di lokasi tersebut. Sedangkan pihak Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa dua orang terluka dalam bentrok.
Selama demonstrasi, orang-orang Palestina meneriakkan yel-yel pembebasan Al-Aqsa. ”Dengan darah dan roh, kita akan membebaskan Al-Aqsa,” teriak para demonstran.
“Yerusalem adalah kota Arab,” bunyi teriakan demonstran lainnya. Demo yang memanas itu membuat pihak berwenang Israel meningkatkan langkah-langkah keamanan dan memasang detektor logam di Kota Tua—area yang mencakup Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock—yang dianggap sebagai salah satu situs tersuci umat Islam.
Di tempat Gaza dan Tepi Barat, empat demonstran ditembak mati pasukan Israel. Sekitar 160 orang lainnya terluka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Kidra, mengatakan bahwa di antara korban tewas adalah Ibrahim Abu Thraya, 29, seorang pria Palestina yang sudah kehilangan kedua kakinya akibat serangan rudal Israel di Gaza tahun 2008 silam. Abu Thraya tewas ditembak di kepalanya meski dia hanya demo di atas kursi roda.
Pertengkaran seorang wanita tua dengan polisi Israel tersebut terjadi di tengah bentrok antara demonstran dengan pasukan polisi Israel usai salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Kedua kubu awalnya cekcok, termasuk melibatkan wanita tua Palestina tersebut. Namun, tiba-tiba seorang polisi Israel emosi dan meninju wajah wanita tersebut. Korban seketika tersungkur dan situasi semakin memanas.
Menurut polisi Israel, seperti dilansir Jerusalem Post, Sabtu (16/12/2017), dua pemrotes ditangkap di lokasi tersebut. Sedangkan pihak Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa dua orang terluka dalam bentrok.
Selama demonstrasi, orang-orang Palestina meneriakkan yel-yel pembebasan Al-Aqsa. ”Dengan darah dan roh, kita akan membebaskan Al-Aqsa,” teriak para demonstran.
“Yerusalem adalah kota Arab,” bunyi teriakan demonstran lainnya. Demo yang memanas itu membuat pihak berwenang Israel meningkatkan langkah-langkah keamanan dan memasang detektor logam di Kota Tua—area yang mencakup Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock—yang dianggap sebagai salah satu situs tersuci umat Islam.
Di tempat Gaza dan Tepi Barat, empat demonstran ditembak mati pasukan Israel. Sekitar 160 orang lainnya terluka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Kidra, mengatakan bahwa di antara korban tewas adalah Ibrahim Abu Thraya, 29, seorang pria Palestina yang sudah kehilangan kedua kakinya akibat serangan rudal Israel di Gaza tahun 2008 silam. Abu Thraya tewas ditembak di kepalanya meski dia hanya demo di atas kursi roda.
(mas)